Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Harga Bapok Impor Bakal Makin Mahal

Kompas.com - 29/06/2024, 08:12 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Peritel Indoneisa (Aprindo) memprediksi harga produk bahan pokok impor seperti kedelai dan kapas akan mahal seiring dengan melemahnya rupiah terhadap dollar AS.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan, ritel yang merupakan industri yang berada di hilir sebetulnya tidak ingin menaikkan harga. Hanya saja, jika di hulunya yaitu produsen sudah menaikkan harga, maka tidak ada pilihan selain ritel juga mengikuti kenaikan tersebut.

Kedelai dan kapas itu pasti akan mahal meski sebenarnya kami tidak ingin menaikkan karena ketika mereka (produsen) menebus bahan baku dan bahan penolong itu lebih mahal daripada sebelumnya, karena bayarnya pakai dollar, dan dollarnya naik. Maka secara tidak langsung hukum ekonomi mengatakan, ketika harga belinya naik, harga jualnya juga pasti naik,” ujar Roy dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Rupiah Tertekan, Tarif Listrik Belum Akan Naik

Oleh karena itu Roy berharap pemerintah bergerak lebih cepat dalam melakukan mitigasi atau kontingensi untuk menyelesaikan pelemahan rupiah terhadap dollar AS dengan menyalurkan bantuan langsung tunai atau bansos sembako kepada masyarakat menegah ke bawah. “Karena bantuan ini diperlukan untuk mendukung daya beli mereka,” katanya.

Sementara masyarakat di level menengah juga diberikan relaksasi agar daya belinya tidak turun, seperti relaksasi pajak PPh.

“Sekarang kan mereka sudah mantab atau makan tabungan. Gaji hanya naik 3-4 persen tapi terjadi fluktuasi harga, inflasi harga beras dan bahan pokok, jadi mereka sekarang sudah makan tabungan,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) relatif masih baik apabila dibandingkan dengan mata uang sejumlah negara di dunia.

Ia menyebut pelemahan mata uang negara lain terhadap dollar AS justru lebih parah, misalnya di Korea Selatan, Thailand, Filipina, Brasil, dan Jepang. Oleh karenanya, Perry meyakini rupiah akan kembali menguat di masa mendatang.

Sebagai informasi, berdasarkan kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (28/6/2024) berada di level Rp 16.394 per dollar AS.

Baca juga: Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Kondisi Fiskal RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com