Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Meizar Assiry
Karyawan Swasta

Copywriter dengan latar belakang Public Affairs, Public Relations, dan Customer Experience (CX)

Krisis jika Meremehkan Hal Mendasar

Kompas.com - 29/06/2024, 09:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMISI I DPR RI menyebut peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDSN) 2 Surabaya yang dikelola oleh Telkom Sigma sebuah ‘kebodohan’.

Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian menyebutnya, ‘salah tata kelola’.

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutnya, ‘sistem dan kebijakan di sana lemah’.

Saat krisis telah terjadi, kompleksitas ragam alasan dan hasrat untuk saling menyalahkan pun menguat. Seringkali, semua itu terjadi akibat kita meremehkan hal-hal prinsip mendasar.

Menurut SecureITWorld, pusat informasi keamanan siber global ternama, urutan dalam prinsip dasar Keamanan Siber adalah (1) pembatasan akses admin, (2) backup data, (3) otentikasi multifaktor, (4) miliki Incident Response Plan, (5) perangkat lunak harus selalu versi terbaru, (6) program sosialisasi keamanan siber, dan (7) pasang firewall.

Setidaknya empat poin mendasar dari SecureITWorld dalam krisis Kominfo berpotensi dilanggar.

Dalam hal pembatasan akses, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, ada indikasi kelalaian dari pegawai PT Telkom yang mengakibatkan sistem PDSN di Surabaya diretas.

Dalam hal backup data, kerumitan kebijakan politik dan birokrasi internal kementerian dan lembaga memperparah masalah.

Terkait Incident Response Team, itu saja masih menjadi rekomendasi dari BSSN ke Kominfo untuk membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) khusus PDNS.

Sementara dalam hal kemutakhiran perangkat lunak, saat itu, VMware di PDSN bukanlah versi yang terbaru.

Istilah unforced error populer di olahraga tenis, yang definisinya adalah ‘salah sendiri’ atau blunder. Lawan mendapatkan poin bukan karena keahlian atau upaya mereka, melainkan akibat kesalahan kita sendiri.

Unforced error dalam pengelolaan dan keamanan data negara ini adalah ketika tata kelola antara Kemenkominfo dan BSSN dibiarkan berantakan, regulasi dibuat rumit birokratis, sehingga hari ini peretas bisa ‘menyandera’ data-data penting negara dan meminta tebusan sebesar 8 juta dollar AS (Rp 131 miliar) untuk pembebasannya.

Tidak hanya bisa menimbulkan unforced error yang berujung krisis di dunia bisnis, meremehkan hal-hal yang mendasar juga bisa merenggut nyawa.

Prinsip mendasar

Pada 1930, Boeing B-17 Flying Fortress sibuk bekerja dalam Perang Dunia, mengebom musuh Barat saat itu, seperti Jerman dan Jepang.

Namun, rentetan insiden terjadi di tahun 1935, 1936, dan 1939 yang menyebabkan tiga awak pesawat cedera dan beberapa meninggal dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Dibobol, KAI Commuter Batasi Akses ke Jaringan Internal

Data Dibobol, KAI Commuter Batasi Akses ke Jaringan Internal

Whats New
Barang Impor dari China Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Respons Kadin

Barang Impor dari China Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Respons Kadin

Whats New
OJK Bubarkan Dana Pensiun LEN Industri

OJK Bubarkan Dana Pensiun LEN Industri

Whats New
Harga Bahan Pokok 7 Juli 2024: Beras Naik, Minyak Goreng Curah Turun

Harga Bahan Pokok 7 Juli 2024: Beras Naik, Minyak Goreng Curah Turun

Whats New
Penerbangan Haji Solo-Jeddah 'Return to Base', Bos Garuda: Ada Masalah di Mesin Pesawat

Penerbangan Haji Solo-Jeddah "Return to Base", Bos Garuda: Ada Masalah di Mesin Pesawat

Whats New
Cegah Kebakaran Hutan, Warga Bengkalis Diajak Budidaya Lebah Madu di Pekarangan

Cegah Kebakaran Hutan, Warga Bengkalis Diajak Budidaya Lebah Madu di Pekarangan

Whats New
Emiten Tekstil Perlengkapan Tidur SPRE Listing di BEI, Harga Saham Melonjak 5,6 Persen

Emiten Tekstil Perlengkapan Tidur SPRE Listing di BEI, Harga Saham Melonjak 5,6 Persen

Whats New
Omzet Pegadaian Kanwil X Jabar Capai Rp 5,45 Triliun pada Semester I 2024

Omzet Pegadaian Kanwil X Jabar Capai Rp 5,45 Triliun pada Semester I 2024

Whats New
Bank Mandiri Sabet 12 Penghargaan Bergengsi pada FinanceAsia dan Asia’s Best Company 2024

Bank Mandiri Sabet 12 Penghargaan Bergengsi pada FinanceAsia dan Asia’s Best Company 2024

Whats New
Pengusaha Usul Pembentukan Badan Logistik Nasional, Apa Urgensinya?

Pengusaha Usul Pembentukan Badan Logistik Nasional, Apa Urgensinya?

Whats New
Letak Nomor Kartu Debit BNI dan Cirinya, Jangan Keliru

Letak Nomor Kartu Debit BNI dan Cirinya, Jangan Keliru

Spend Smart
Cuaca Buruk, Pasokan Durian dari Asia Tenggara Bakal Turun 20 Persen

Cuaca Buruk, Pasokan Durian dari Asia Tenggara Bakal Turun 20 Persen

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Juli 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Juli 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Matahari Department Store Konfirmasi Tutup Gerai yang Kinerjanya Buruk

Matahari Department Store Konfirmasi Tutup Gerai yang Kinerjanya Buruk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com