Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Perusahaan Krusial untuk Bina UMKM agar Naik Kelas

Kompas.com - 30/06/2024, 18:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - UMKM memiliki peran sangat strategis dalam pengembangan ekosistem rantai pasok nasional.

Pun UMKM berkontribusi dalam meningkatkan nilai tambah, kualitas, dan daya saing produk-produk industri nasional yang berperan dalam meningkatkan produktivitas perekonomian nasional.

Dengan bermitra dan memasok ke industri besar, maka akan tercipta keterkaitan dan keseimbangan antara sektor industri kecil, menengah, dan besar.

Baca juga: KoinWorks Dukung UMKM Masuk ke Ekosistem Rantai Pasok Produksi

Ilustrasi UMKM, strategi bisnis UMKM. SHUTTERSTOCK/BLEAKSTAR Ilustrasi UMKM, strategi bisnis UMKM.

Pada akhirnya akan tercipta keterkaitan dan keseimbangan antara sektor industri kecil, menengah, dan besar yang membuka peluang lebih besar bagi UKM atau IKM dalam kegiatan perdagangan dan perindustrian global.

Dalam proses pembinaan UMKM, pemerintah juga telah mendukung penuh melalui beberapa kementerian/lembaga dalam rangka percepatan proses UMKM naik kelas.

Di antaranya, Kementerian Koperasi dan UKM yang mendukung pada kebijakan dan peningkatan pengelolaan usaha serta pendanaan. Kemudian, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung kebijakan pembinaan UMKM dan khususnya IKM dalam inovasi, teknologi, dan pengembangan industrinya.

Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung UMKM dan IKM untuk peran aktifnya dalam pengembangan dan peningkatan pariwisata Indonesia.

Baca juga: Dorong Pertumbuhan UMKM, BNI Tetap Layani KUR dan BWU di Luar Hari Kerja

"Secara luas, pembinaan UMKM oleh perusahaan diharapkan dapat membangun semangat Indonesian Incorporated dan meningkatkan jumlah wirausaha nasional yang tangguh, sekaligus mengurangi kesenjangan ekonomi dan memperbaiki piramida pelaku ekonomi nasional," kata Direktur CFCD Foundation sekaligus Ketua CFCD Indonesia Thendri Supriatno dalam keterangan tertulis, Minggu (30/6/2024).

Ilustrasi UMKM kuliner. SHUTTERSTOCK/ARIEF BUDI KUSUMA Ilustrasi UMKM kuliner.

"Selain itu, dalam rangka memperkokoh struktur industri dan perekonomian nasional, memperkuat dan meningkatkan perdagangan domestik melalui efisiensi biaya pengadaan (procurement) dan logistik dalam negeri yang dapat menciptakan efisiensi pasar di dalam negeri dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional," ungkap Thendri.

Tiga perusahaan mendapatkan penghargaan Pembina-Platinum Bina Mitra UMKM Award 2024 atas perannya dalam membina UMKM. Ketiga perusahaan itu adalah PT Astra Internasional Tbk, PT Great Giant Livestock, dan PT Yayasan Dharma Bakti Astra.

Sementara, tiga perusahaan UMKM, yaitu CV Anugerah Prima Motor, PT Bimuda Karya Tehnik, dan PT Lubna Food Indonesia meraih penghargaan UMKM Platinum.

Baca juga: Produk Impor Banjiri E-commerce, Asosiasi UMKM: Tekankan Pengawasan

Bina UMKM Award 2024 merupakan apresiasi kepada perusahaan atau lembaga yang berkontribusi dan ikut berperan aktif dalam proses pengembangan UMKM.

"Penghargaan ini baru pertama kali diadakan untuk mengapresiasi perusahaan atau lembaga dalam proses pengembangan UMKM yang menjadi binaannya lebih mandiri, produktif, dan mendukung perekonomian lokal dan global," ujar Thendri.

Thendri mengatakan apresiasi diberikan kepada perusahaan atau lembaga sebagai pembina atau mitra atas usahanya untuk maju dan berkembang.

Termasuk juga kepada para pendamping pembina yang telah mengawal secara langsung, mengkoordinir, dan bekerja sama dalam proses tumbuh kembang UMKM untuk naik kelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom Minta Prabowo-Gibran Tak Belanja Ugal-ugalan, Ada Apa?

Ekonom Minta Prabowo-Gibran Tak Belanja Ugal-ugalan, Ada Apa?

Whats New
Utang Jatuh Tempo Rp 3.745 Triliun, Ekonom: Imbangi dengan Kapasitas Penerimaan Negara!

Utang Jatuh Tempo Rp 3.745 Triliun, Ekonom: Imbangi dengan Kapasitas Penerimaan Negara!

Whats New
Sampah di Daerah Bisa Diolah Jadi Biomassa untuk Cofiring PLTU

Sampah di Daerah Bisa Diolah Jadi Biomassa untuk Cofiring PLTU

Whats New
IHSG dan Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Hari Ini

IHSG dan Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Hari Ini

Whats New
YLKI Dorong Pemerintah Sosialisasi Aturan Baru Pelabelan Risiko BPA pada Air Galon Bermerek

YLKI Dorong Pemerintah Sosialisasi Aturan Baru Pelabelan Risiko BPA pada Air Galon Bermerek

Whats New
FiberStar Jadi Mitra Starlink di Indonesia

FiberStar Jadi Mitra Starlink di Indonesia

Rilis
Sukses Manfaatkan Teknologi Pintar, Berikut Kisah UMKM Pemenang HP x Jagoan Lokal Smart Bergema

Sukses Manfaatkan Teknologi Pintar, Berikut Kisah UMKM Pemenang HP x Jagoan Lokal Smart Bergema

BrandzView
Apindo: Restrukturisasi Pascamerger TikTok-Tokopedia Hal Wajar

Apindo: Restrukturisasi Pascamerger TikTok-Tokopedia Hal Wajar

Whats New
Faisal Basri Pertanyakan Pendapatan Negara dari Pembentukan 'Family Office'

Faisal Basri Pertanyakan Pendapatan Negara dari Pembentukan "Family Office"

Whats New
Seret WNA Singapura, Akademisi Fakultas Hukum UI Soroti Proses Hukum Kontroversial Kasus Pailit Ahli Waris Krama Yudha

Seret WNA Singapura, Akademisi Fakultas Hukum UI Soroti Proses Hukum Kontroversial Kasus Pailit Ahli Waris Krama Yudha

Whats New
BSI International Expo 2024 Catat Potensi Transaksi Rp 110,25 Miliar, Terbesar dari Mesir

BSI International Expo 2024 Catat Potensi Transaksi Rp 110,25 Miliar, Terbesar dari Mesir

Whats New
'Tambal' Defisit Kas Negara, Dana Cadangan Pemerintah Turun

"Tambal" Defisit Kas Negara, Dana Cadangan Pemerintah Turun

Whats New
Utang Jatuh Tempo 2025 Rp 800 Triliun, Ekonom Ingatkan Prabowo-Gibran Waspadai Program Jumbo

Utang Jatuh Tempo 2025 Rp 800 Triliun, Ekonom Ingatkan Prabowo-Gibran Waspadai Program Jumbo

Whats New
Sri Mulyani: Aset Pemerintah Capai Rp 13.072,8 Triliun

Sri Mulyani: Aset Pemerintah Capai Rp 13.072,8 Triliun

Whats New
Letak CVV Kartu Debit BNI dan Kegunaannya

Letak CVV Kartu Debit BNI dan Kegunaannya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com