Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkasa Pura Indonesia Pastikan Merger AP I dan II Tak Timbulkan PHK Karyawan

Kompas.com - 02/07/2024, 19:26 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau InJourney Airports memastikan merger PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) tidak menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan kedua perusahaan tersebut.

Hal ini diungkapkan Corporate Secretary Group Head Angkasa Pura Indonesia Rahadian D. Yogisworo saat ditemui di sela Indonesia Aero Summit 2024 di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

"Dipastikan tidak ada pengurangan (karyawan) baik di AP I maupun AP II," tegas Yogi.

Baca juga: InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

Ilustrasi pesawat di bandara kelolaan PT Angkasa Pura I (AP I).Dok. AP I Ilustrasi pesawat di bandara kelolaan PT Angkasa Pura I (AP I).
Yogi bilang, setelah kedua operator bandara itu digabungkan kemungkinan akan ada peralihan karyawan ke kantor pusat maupun kantor cabang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

"Yang jelas dari sisi kita tidak ada pengurangan karyawan, tetap menghitungkan masa kerja masing-masing. Karena AP I dan AP II punya masa kerja masing-masing," ujarnya.

Adapun saat ini proses merger AP I dan AP II masih terus berlangsung dan ditargetkan dapat selesai dalam waktu dekat.

"Sekarang lagi berproses ya, insya Allah secepat mungkin karena ini paperwork," tuturnya.

Baca juga: Ada Gangguan Sistem Imigrasi, Angkasa Pura Tambah Petugas Operasional di Bandara

Sebelumnya, Direktur Utama Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi menuturkan, pihaknya akan mengintegrasikan kantor AP I dan II sekaligus para karyawannya.

Pengintegrasian ini dilakukan setelah tahap pertama merger yakni penyiapan instrumen tata kelola subholding selesai dilakukan.

"Jadi beberapa bulan ke depan sudah ada penggabungan seluruh fungsi headquarter AP I Dan AP II. Kalau kita lihat di AP I Ada sekitar 350 karyawan, di AP II ada 1.000, total 1.400an. Itu akan mulai kita integrasikan jadi satu," ucapnya saat media briefing di Jakarta, Selasa (3/4/2024) lalu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com