Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Pihak Swasta, Kemendag Perkuat Akses UKM di Pasar Global

Kompas.com - 11/03/2019, 20:53 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan menggandeng pihak swasta membangun ekosistem akselerasi ekspor melalui penguatan akses pasar usaha kecil menengah (UKM) berorientasi ekspor. Hal ini dinyatakan Menteri Perdagangan, Senin (11/3/2019).

Langkah bersama pihak swasta tersebut diimplementasikan melalui Percepatan Transaksi Pemasaran Global Melalui Media Nonkonvensional.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan mengungkapkan, UKM dapat menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa depan dengan menguatnya pasar UKM Indonesia di dalam negeri maupun di kancah global.

“Banyak produk yang dihasilkan UKM memiliki kualitas dan desain yang prima. Namun, tantangan yang dihadapi di era perdagangan terbuka dan berbasis daring saat ini adalah bagaimana mencari pasar ekspor atau pembeli di pasar global. Menjawab permintaan, menjaga kesinambungan suplai barang, dan melakukan pengiriman yang cepat sampai ke tujuan," kata Oke Nurwan, Senin (11/3/2019)

"Diharapkan, pihak swasta dapat mendampingi pelaku UKM secara langsung untuk menjawab berbagai tantangan tersebut,” lanjut Oke.

Para pihak swasta tersebut antara lain adalah PT Anugerah Tangkas Transportindo (ATT Group) yang bergerak di ranah logistik global dan MINPlus yang merupakan perusahaan perintis anak negeri di bidang aplikasi ramah guna memudahkan UKM dalam proses ekspor.

Ada pula unicorn-unicorn berskala nasional dan global lain, seperti Alibaba.com, serta lembaga keuangan seperti perbankan Indonesia dan LPEI.

Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kemendag, Olvy Andrianita, menambahkan, kunci utama mendorong UKM untuk meningkatkan akses pasar di era perdagangan daring saat ini adalah efektivitas komunikasi dan menyampaikan pesan produk barang dan jasa yang akan dijual, kecepatan dan ketepatan waktu dalam proses pengiriman, serta tersedianya asuransi perdagangan.

Untuk itu, kerja sama penguatan UKM akan berfokus pada empat pilar program percepatan transaksi pemasaran global melalui media non-konvensional.

Empat pilar itu antara lain pendampingan pengenalan pasar global, pendampingan operasional pemasaran digital untuk mempercepat terjadinya transaksi dalam platform niaga, pendampingan menggunakan aplikasi MINPlus dalam menjalankan proses ekspor, dan pembaruan informasi regulasi ekspor.

“Diharapkan, program ini dapat meningkatkan ekspor UKM ke pasar tradisional maupun non-tradisional dengan lebih kondusif. Penguatan UKM Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UKM di pasar global,” kata Olvy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com