Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tameng Jokowi Bila Dicecar Prabowo soal Utang di Debat Pamungkas...

Kompas.com - 12/04/2019, 11:00 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo sudah menyiapkan tameng untuk menahan cecaran Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat pamungkas 13 April 2019 mendatang.

Pada debat kelima nanti, tema yang diusung yakni ekonomi, salah satunya yakni soal keuangan. Pada tema ini, Prabowo kerap melontarkan kritik tajam soal utang pemerintah.

"Satu bahwa utang itu tidak dipergunakan untuk hal-hal yang hura-hura," ujar Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arif Budimanta saat ditemui baru-baru ini di Jakarta.

"Itu dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemampuan rakyat, untuk aktivitas yang produktif," sambung dia.

Baca juga: Utang Itu Boleh Saja, Sepanjang untuk Kegiatan Ekonomi...

Menurutnya, Jokowi akan menjelaskan duduk persolan utang pemerintah dengan cara sederhana hingga masyarakat bisa memahaminya.

Hal ini dinilai penting karena pandangan umum masyarakat Indonesia terhadap utang masih negatif. Menurut Arif, hal ini disadari oleh Jokowi.

Misalnya menjelaskan utang untuk kegiatan produktif. Cara yang akan disampaikan yakni dengan membuat perbandingan sederhana.

"Seperti halnya kita mengkredit traktor untuk membajak lahan sawah atau kredit motor untuk ojek online, kan motornya jadi punya kita, ada penghasilan, bisa nycicil," kata Arif.

Baca juga: Saat Sri Mulyani Cerita Popularitas Utang di Depan Milenial Kreatif...

Selain itu Arif juta memastikan, Jokowi akan menekankan bahwa utang membantu pembiayaan pembangunan infrastruktur. Infrastruktur itulah memberikan manfaat kepada masyarakat banyak.

"Sebagian besar dari utang menjadi aset bangsa yang dimiliki oleh bangsa dan dia tidak pindah dari republik ini. Jalan, jembatan pelabuhan, sekolah, airport, waduk bisa dinikmati sepanjang masa, dan kita harus memelihara dengan baik. Jadi ini investasi jangka panjang," kata dia.

Bicara soal utang ke depan, Arif mengatakan bahwa Jokowi punya komitmen untuk menurunkan utang pemerintah bila dipercaya menjadi presiden untuk periode kedua.

Baca juga: Sri Mulyani: Jangan Pikir Bangun Infrastruktur Cuma Pakai Utang

Nantinya penerbitan surat utang negara juga akan lebih diarahkan ke ritel sehingga investor surat utang adalah masyarakat Indonesia sendiri.

Per Desember 2018 lalu saja, posisi utang pemerintah mencapai Rp 4.418,3 triliun, naik Rp 1.817 triliun dibandingkan September 2014 sebelum Jokowi menjadi Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com