Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pengamat Nilai Program AUTP Kementan Tak Dapat Disrpelekan

Kompas.com - 28/04/2019, 08:43 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) yang gencar diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) ke petani patut diapresiasi dan tidak boleh dianggap sepele.

Apalagi, Kementan mempunyai target jelas soal berapa banyak luas lahan sawah yang perlu dilindungi AUTP. Saat ini luas sawah yang telah masuk dalam AUTP jumlahnya cukup signifikan.

Hal tersebut dikemukakan pengamat asuransi pertanian Irvan Rahardjo, Sabtu (27/4/2019).

Lewat rilis yang diterima Kompas.com, Irvan mengatakan, berdasarkan informasi diperoleh, luas sawah yang telah masuk dalam AUTP sejak 2014 mencapai sekitar 997.960 hektare.

"Meskipun masih jauh dari target 14 juta hektare sawah, tapi dalam empat tahun mampu menembus mendekati 1 juta hektare lahan sawah," ujar Irvan.

Irvan mengungkapkan, AUTP dapat disebut jadi kepedulian Kementan terhadap petani. Petani merasa tak khawatir lagi jika sawahnya gagal panen jika banjir, kekeringan, dan hama.

Melalui AUTP, para petani juga dapat merasakan pemberdayaan dan pembinaan yang menjadi tujuan kerja Kementan.

"Meskipun tidak memperoleh penggantian kerugian seluruhnya, tapi asuransinya membantu petani bila gagal panen. Ada subsidi premi 80 persen dari pemerintah," ucap Irvan.

Irvan mengimbau, ke depannya mengenai AUTP perlu peningkatan koordinasi yang lebih diefektifkan lagi dengan kelompok usaha tani.

Misalnya, Irvan menuturkan, dapat saja dikaitkan dengan skema subsidi pupuk pertanian. Di situ disusun bahwa para petani yang ikut dalam program AUTP juga memperoleh subsidi pupuk.

Guna informasi, Mentan Amran Sulaiman menyebutkan, AUTP baru pertama kali diimplementasikan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut Amran, melalui penerapan AUTP ikut mempengaruhi produktivitas ekspor pertanian pada tahun 2018 sebesar 24 persen.

Alokasi anggaran yang disiapkan Kementan untuk AUTP setiap tahunnya rata-rata mencapai Rp 4,1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com