Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Pemerintah Harus Jelas Atur Sistem Satu Arah Saat Mudik

Kompas.com - 23/05/2019, 20:40 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie meminta pemerintah lewat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatur dengan jelas soal kebijakan one away (satu arah) yang akan diterapkan saat mudik Lebaran 2019.  Aturan ini memang bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalanan.

"Ini butuh kejelasan dari pemerintah. Kalau iya, jalan kapan? Jam berapa sampai jam berapa? Kemudian yang non tol juga bagaimana? Itu harus dipikirkan," kata Alvin di Ruang Ajudikasi Lantai 6 Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Alvin menilai, kebijakan one way ini sama halnya dengan sistem contra flow. Namun demikian, setiap aturan yang diterapkan harus dicermati dan diperhitungkan konsekuensinya, sehingga tidak menimbulkan masalah atau efek negatif lanjutan.

"One way ini kan semacam contra flow, namun ada konsekuensinya juga. One way ini mau diberlakukan sepanjang hari atau jam-jam tertentu," ujarnya.

Baca juga: Menhub: Saat Mudik, Sistem One Way Tetap Jalan

Menurut dia, jika aturan satu arah diberlakukan maka kendaraan dari satu arah lain tidak akan bisa lewat menggunakan jalan tol yang sama. Artinya, harus memilih jalan biasa atau jalan arteri.

"Ya jalan biasanya memadai atau tidak? Pengaturannya bagaimana?" ucapnya.

Ia menilai, jika pun aturan ini jadi diterapkan Kemenhub belum tentu maksimal mengatasi kemacetan dan mengurai kepadatan kendaraan seperti yang diharapkan. Pasalnya, mudik tahun ini dinilai berbeda dengan mudik-midik sebelumnya.

"Mudik tahun ini akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena tahun lalu tol Trans Jawa ini belum selesai, baru sebagian-bagian,  itu pun dipaksakan. Tahun ini sudah berfungsi semua sehingga perkiraan pengguna jalan tol akan meningkat drastis," kata dia.

Tahun ini, lanjut Alvin, permasalahan yang tejadi di jalan tol juga akan berbeda pada Lebaran tahun lalu.  Sebab, tahun ini jalan tol sudah secara penuh difungsikan dan berbeda tahun sebelumnya yang masih sambung menyambung di sejumlah titik.

"Tahun ini perkiraan kami permasalahan itu adalah di gerbang-gerbang tol. Ketika mereka masuk dan keluar, dan setelah keluar ini penyalurannya (sirkulasi kendaraan bagaimana. Perkiraan akan menumpuk di jalan tol walaupun ini akan tersebar," ujanyra.

"Tahun ini tantangan buat semua karena kita belum tahu (kondisi)  persisya seperti apa. Sekarang kan hanya menggunakan asumsi-asumsi," tambah Alvin.

Baca juga: Simak Rute Lengkap Mudik Saat Sistem Satu Arah Berlaku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com