Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Krisis 737 Max, Boeing Tak Dapat Order 2 Bulan Berturut-turut

Kompas.com - 12/06/2019, 15:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

 

NEW YORK, KOMPAS.com - Pabrikan pesawat Boeing Co mengakui tak memperoleh pesanan komersial pada bulan Mei 2019 maupun bulan sebelumnya sejak Boeing mengalami insiden pada pesawat jenis 737 Max.

Dikutip dari CNN, Rabu (12/6/2019), Boeing hanya mengirimkan 30 jet komersial pada bulan Mei, termasuk 8 pesawat 737 Max versi lama. Hal ini berbeda dari Mei 2018 di mana Boeing mengirimkan 68 jet termasuk 19 Boeing 737 Max, dan 28 jet versi lama.

Insiden fatal Boeing 737 Max juga menghentikan operasi Boeing dalam pengiriman pesawat. Hal ini akhirnya berimbas pada pendapatan perusahaan.

Baca juga: 737 MAX Belum Bisa Terbang, Qatar Airways Tuntut Ganti Rugi ke Boeing

Penurunan pemesanan ini bukan hanya karena insiden 737 Max. Boeing juga memiliki besar sekitar 5.000 pesawat. Namun saat ini, banyak pelanggannya tidak perlu memesan jet tambahan.

Selain itu, pemesanan bulan Mei memang cenderung lambat dibanding bulan sebelumnya untuk tahun ini sebab pekan depan terdapat perhelatan Paris Air Show.

Paris Air Show, merupakan pameran dagang industri utama tempat Boeing dan saingannya, Airbus suka mengumumkan hasil pesanan.

Pada Mei 2018 sebelum perhelatan Paris Air Show tahun 2018, Boeing mendapat pesanan untuk 43 jet. 21 buahnya merupakan 737 Max.

Baca juga: Malaysia Airlines Pertimbangkan Kembali Pesanan Pesawat Boeing 737 Max

Di pertengahan Maret, 737 Max yang dimiliki Ethiopia Airlines mengalami kecelakaan fatal. Akibat kecelakaan itu, Boeing berusaha memenangkan persetujuan untuk perbaikan fitur keselamatan otomatis yang telah menjadi fokus penyelidikan kecelakaan.

Saat kejadian itu muncul ke permukaan, Boeing pun tetap merakit Boeing 737 Max meski lebih lambat.

Bulan Mei 2019, Boeing juga sempat membatalkan 71 pesanan 737 Max. Tapi pembatalan ini tak ada hubungannya dengan insiden tersebut, melainkan karena kendala di maskapai yang memesan.

Baca juga: CEO Boeing Minta Maaf kepada Keluarga Korban Kecelakaan 737 Max

Diketahui, 71 pesawat itu ditujukan untuk maskapai penerbangan India Jet Airways melalui berbagai perjanjian penjualan. Namun, Jet Airways menghentikan operasinya pada bulan April setelah gagal mendapatkan dana darurat dari bank.

"Karena status maskapai saat ini, kami telah membatalkan perjanjian kontrak untuk pesawat-pesawat itu," kata Boeing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com