Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Industri 4.0, Ini yang Harus Disiapkan Indonesia

Kompas.com - 25/06/2019, 10:41 WIB
Desy Kristi Yanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Bangsa yang bisa survive adalah bangsa yang bisa solid secara internal (dalam negeri), dan mampu beradaptasi secara cepat terhadap perkembangan dunia global saat ini.

Hal itu disampaikan Guru Besar Psikologi Politik Hukum UI Hamdi Muluk dalam diskusi Forum Kebangsaan UI dengan tema NKRI Sebagai Basis Kesatuan Ekonomi dalam Menghadapi Ketidakpastian Global di Depok, Senin (24/06/2019).

“Lebih khusus lagi, titik fokus adalah pada pemetaan pola pikir dan pola sikap manusia Indonesia (SDM) untuk sanggup bersaing di era revoluai industri 4.0,” tutur Hamdi Muluk.

Menurut dia, secara keseluruhan untuk maju diperlukan modal ekonomi, modal institusional, sosial, budaya, dan psikologis.

Baca juga: Mengapa Indonesia Tertinggal dari Vietnam?

“Tanpa mengesampingkan modal ekonomi, institusi, maka tampaknya tindakan terencana untuk memperkuat basis modal sosial, modal budaya, dan modal psikologis dalam sebuah desain yang luas semacam “Neo - Revolusi mental” adalah proyek strategis Indonesia paling tidak untuk 20-30 tahun ke depan,” kata dia.

Untuk ini, dalam menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0 diperlukan manusia Indonesia yang punya etos integritas, kerja keras, dan semangat nasionalisme.

Di tempat yang sama, Wakil Presiden Indonesia ke-6, Try Sutrisno menyampaikan bahwa walaupun zaman selalu berubah, yang terpenting sebagai orang Indonesia harus tetap berpegang pada Pancasila.

“Ya kalau bangsa itu jati dirinya, dari ekonomi kita aja ekonomi Indonesia, Indonesia kan ada Pancasila-nya. Dengan Pancasila itu ada pemerataan, kesejahteraan, gotong royong,” ujar Try Sutrisno.

Dia mengatakan, masyarakat Indonesia tidak perlu takut dengan perkembangan zaman saat ini, melainkan tetap terus berpegang pada ideologi Pancasila itu sendiri. Orang indonesia harus memiliki kepribadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com