Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Minuman Pelancar ASI, Ibu Senang, Bayi Sehat, Kantong Tebal

Kompas.com - 21/07/2019, 10:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif bukan sekadar kewajiban bagi ibu menyusui, tapi telah menjadi gaya hidup. Banyak para ibu menyusui meski tidak berada di luar rumah tapi tetap memerah air susu untuk si buah hati.

Untuk memuluskan pemberian ASI ini, ibu menyusui harus pandai memilih produk pelancar ASI yang dijual di pasar mulai dari suplemen hingga produk herbal. Namun dari semua minuman atau makanan pelancar ASI tersebut tak seluruhnya memiliki rasa yang enak.

Berawal dari pengalaman sebagai pejuang ASI, Stefanie Sunaryo, pemilik Hand Made Kitchen dan Mahalinda Napitupulu, pemilik Mamanduy ASI Booster kini sukses berbisnis minuman pelancar ASI.

Mahalinda merintis Mamanduy ASI Booster pada tahun 2015 dan kini sudah memiliki empat toko yang berlokasi di beberapa mal daerah Jakarta Selatan.

Baca juga: Berkat Baju Menyusui, Faridah Raup Omzet Rp 4,8 Miliar Per Tahun

"Karena era tahun 2015 mulai banyak grup yang memberikan dukungan untuk para ibu menyusui, ini bisa jadi momentum untuk bisnis," ungkapnya.

Wanita yang akrab disapa Indah ini awalnya berjualan secara online dan terus berkembang hingga akhirnya bisa buka toko ritel sendiri sebanyak empat cabang.

Mengemas minuman pelancar ASI dengan rasa yang enak, Mamanduy memiliki lima varian rasa yaitu nutella, banana, original, red velvet, dan matcha. Inovasi selain rasa juga dilakukan dengan menyediakan varian produk rendah kalori.

Produk ASI booster rendah kalori diperuntukkan bagi para ibu menyusui yang fokus pada gaya hidup sehat dan menjaga berat badan ideal.

Produk Mamanduy di dijual dengan harga Rp 35.000 per botol. Tak hanya ASI Booster, Mamanduy juga memiliki produk lain yaitu panna cotta dan almond milk. Dalam sebulan Mamanduy mampu memproduksi hingga puluhan ribu botol.

Baca juga: Ide dari Repot Memerah ASI, Stephanie Raup Omzet Ratusan Juta Sebulan

Sayangnya Indah tidak dapat menyebutkan besaran omzet yang ia peroleh.

Sementara itu, Stefanie lewat Hand Made Kitchen mulai merintis produk pelancar ASI sejak tahun lalu dan kini membuka reseller di 17 kota di seluruh Indonesia.

Stefanie menjelaskan usahanya ini memiliki empat produk susu almond, yaitu roasted, raw, breastfeeding dan pregnancy.

"Dulu minum pelancar ASI tapi rasanya kurang enak dan agak encer jadi saya memutuskan bikin sendiri," katanya.

Harga satu botol minuman pelancar ASI di Hand Made Kitchen sama seperti di Mamanduy yaitu Rp 35.000. Saban bulan Stefanie mampu menjual 4.500 botol lewat pesanan dari wilayah Jakarta.

"Kalau reseller ya dari ratusan sampai seribu bisa sebulan kalau sudah lama reseller bisa seribu botol sebulan," ungkapnya. (Ratih Waseso)


Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bisnis produk pelancar ASI bikin ibu senang, bayi sehat, kantong pun tebal

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com