JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang deretan pemegang saham unicorn Indonesia Go-Jek menjadi berita populer di kanal Money Kompas.com, Jumat (2/8/2019). Selain itu, ada juga berita tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengenang kala ia "dibajak" Presiden Joko Widodo dari Bank Dunia.
Berikut ini 5 berita populer Money Kompas.com yang masih layak Anda simak di akhir pekan ini.
Chief of Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita menyatakan bahwa Go-Jek adalah perusahaan yang terdaftar di Indonesia dengan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.
Seluruh penanaman modal dan investasi ditanamkan dan dibukukan secara penuh di perusahaan tersebut. Ia pun memastikan Go-Jek tidak memilik induk perusahaan di Singapura.
Menurut penelusuran Kontan.co.id dari data dari Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU), Go-Jek memang tercatat sebagai PT Aplikasi Karya Anak Bangsa dan berstatus sebagai penanaman modal asing alias PMA. Alamatnya berada di Gedung Equity Tower Lantai 35, Jalan Jenderal Sudirman.
Yang menarik dari data tersebut adalah ternyata cukup banyak pemegang saham dari perusahaan aplikasi tersebut.
Presiden Joko Widodo rupanya pernah “membajak” Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Aksi pembajakan itu dilakukan saat menunjuk Sri Mulyani untuk kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 2016. Padahal, saat itu wanita yang akrab disapa Ani itu tengah menjabat sebagai direktur pelaksana di Bank Dunia.
Kejadian tersebut diceritakan Ani saat menjadi pembicara dalam acara Kadin Talks di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka peluang untuk kembali menyelenggarakan tax amnesty atau pengampunan pajak.
Hal tersebut dikemukakan perempuan yang akrab disapa Ani ini di depan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (2/8/2019).
“Karena di dunia ini enggak ada yang enggak mungkin. Kalau mungkin , ya mungkin (ada tax amnesty lagi). Apakah itu yang terbaik, kita pikirkan sama-sama deh,” ujar Sri Mulyani.