Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Negosiasi Gaji buat Calon Karyawan Pemalu

Kompas.com - 14/08/2019, 05:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Kemampuan yang dimiliki setiap orang memang beragam. Ada yang diberikan kelebihan berupa kemampuan komunikasi yang sangat baik, namun ada juga yang merasa kesulitan untuk menyampaikan pendapat.

Bagi sebagian orang yang merasa memiliki kemampuan komunikasi yang kurang baik, hal itu tentu akan memengaruhi keahlian mereka ketika bekerja. Merasa kurang nyaman saat berkomunikasi paling banyak dialami bagi mereka yang mempunyai kepribadian introvert.

Bagi orang-orang dengan kepribadian introvert, mengemukakan pendapat pada khalayak umum seringkali membuat mereka merinding sendiri. Bukan tak mungkin perasaan ini akan terjadi saat sudah berada di dunia kerja.

Salah satu hal penting yang dipengaruhi oleh kemampuan komunikasi atau negosiasi yang baik adalah saat ingin mengajukan kenaikan gaji. Karena sifatnya yang penting dan harus dilaksanakan sesegera mungkin bila memungkinkan, menegosiasikan gaji merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kaum introvert.

Agar negosiasi gaji yang dilakukan Anda yang pendiam berjalan lancar, coba lakukan cara berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Persiapkan Semua Hal yang Ingin Disampaikan ke Atasan

Saat merasa berhak mendapatkan gaji yang lebih tinggi, Anda tentu perlu menyiapkan hal-hal apa saja menjadi dasar keingingan tersebut. Mengumpulkan data pencapaian kerja serta perkembangan kemampuan adalah yang wajib Anda siapkan sebelum menemui atasan.

Anda juga perlu mencari informasi terlebih dahulu mengenai berapa banyak gaji yang diinginkan. Pastikan bahwa nominal gaji tersebut tidak terlampau tinggi, dan sebisa mungkin sesuaikan kenaikan gaji yang Anda inginkan dengan dengan tingkat kualitas pada diri Anda.

Namun, saat kenaikan gaji yang diajukan terlalu kecil, Anda akan menjadi pihak yang dirugikan. Jadi, persiapkan terlebih dahulu semua hal yang dapat mendukung argumen Anda untuk dapat meningkatkan ‘harga jual’ diri Anda.

Saat Anda dapat menjelaskan hal tersebut dengan terperinci, sudah pasti atasan Anda akan dapat menghargai Anda sebagai karyawan yang patut dipertimbangkan untuk mendapat kenaikan gaji.

2. Perkirakan Respons yang Mungkin Disampaikan Atasan

Meski telah memiliki dasar pendukung kenaikan gaji, Anda juga perlu memikirkan jawaban yang mungkin akan diberikan oleh atasan Anda. Tak perlu spesifik, Anda harus bisa menanggapi jawaban atasan saat tidak menyetujui negosiasi kenaikan gaji yang diajukan.

Ketika negosiasi tersebut tidak berjalan sesuai rencana meski telah memiliki argumen yang valid, Anda tentu perlu meyakinkan atasan Anda pada kualitas diri yang dimiliki. Anda dapat menjelaskan kontribusi lebih apa yang bisa Anda berikan dengan peningkatan kemampuan yang Anda miliki tersebut.

Saat atasan menyetujui negosiasi kenaikan gaji yang diajukan, Anda juga perlu memikirkan respons yang tepat untuk disampaikan. Umumnya, menyatakan rasa terimakasih dan menunjukkan semangat kerja yang lebih baik adalah respons yang baik untuk Anda tunjukkan kepada atasan.

Baca Juga: UMP 2019 Naik: Berapa Besar Gaji yang Bisa Ditabung?

3. Buat Negosiasi yang Tidak Merugikan

Meminta kenaikan gaji tentu akan membuat Anda mendapatkan hak dengan yang semestinya. Namun, apakah hal tersebut selaras dengan kontribusi yang Anda berikan kepada perusahaan?

Untuk itu, pastikan bahwa melalui negosiasi, Anda dapat menunjukkan kontribusi yang lebih baik kepada atasan Anda. Dengan begitu, baik Anda dan perusahaan sama-sama merasa diuntungkan.

Saling merasa tidak dirugikan saat mengajukan kenaikan gaji juga akan membuat kemungkinan diterimanya negosiasi akan menjadi semakin tinggi. Untuk itu, pastikan Anda dapat menunjukkan kontribusi yang bisa Anda berikan kepada atasan agar proses negosiasi tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com