Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin: Komputasi Awal Sudah Diterapkan di Industri Pengolahan Air

Kompas.com - 23/09/2019, 13:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku industri pengolahan air mulai mengimplementasi peta jalan revolusi industri 4.0 berbasis teknologi cloud (awan) di sektor hulu, proses antara, dan hilir.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, salah satu manfaat penerapan teknologi komputasi awan adalah keputusan bisnis di sektor industri pengolahan air dapat diambil secara real time, guna mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan layanan kepada pelanggan.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kemenperin Supriadi menjelaskan, bagi produsen pengolahan air, digitalisasi dapat meningkatkan kompetensi.

Adapun dari sisi hilir, informasi kepuasan pelanggan dapat menjadi basis peningkatan kualitas layanan ke depan.

"Penerapan teknologi revolusi industri 4.0 ini dilakukan di sektor hulu, proses, dan hilir dari industri. Misalnya di sektor pengolahan air minum, dimana penempatan sensor-sensor menjadi bagian dari program digitalisasi dapat menentukan suplai air, kualitas, dan kuantitas air secara real time," kata Supriadi dalam keterangannya, Senin (23/9/2019).

Baca juga: Menperin: Peningkatan Investasi Kunci Indonesia Masuk Industri 4.0

Supriadi mengungkapkan, revolusi industri 4.0 memang mendorong penerapan teknologi terbaruyang real time berbasis internet of things (IoT) dan komputasi awan.

Menurut dia, syarat revolusi industri 4.0 memang terkait real time, IoT, dan komputasi awan. Data-data bisa disimpan di komputasi awan dan dimanfaatkan sebagai bahan analisis untuk menentukan keputusan bisnis secara real time.

Dengan pemanfaatan secara real time dan tersimpan di cloud, lanjut dia, faktor keamanan siber (cyber security) juga harus diperhatikan. Ini agar pemanfaatan data dari program digitalisasi dapat dioptimalkan secara lebih bertanggung jawab dan menghindari kebocoran data.

Kemenperin pun telah melakukan asesmen yang menghasilkan temuan bahwa para pelaku industri nasional termasuk sektor pengolahan air mulai menerapkan konsep 4.0, bukan hanya untuk menerapkan teknologi terbaru, tapi juga untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas, guna mengakselerasi pertumbuhan industri dan ekonomi secara nasional.

Baca juga: Kemenperin Beri Pendampingan Industri 4.0 ke Perusahaan Mainan

Adapun VP Product Management, Cloud, & UC Telkomtelstra Arief Rakhmatsyah menjelaskan dalam implementasi revolusi industri 4.0, otomatis fundamental utamanya adalah layanan cloud.

"Kita tidak bisa bicara yang lain dalam kerangka revolusi industri 4.0, jika masih menggunakan computing model lama," sebutnya.

Menurut Arief, cloud sebagai salah satu teknologi paling maju telah diterima secara luas disebagian besar industri di Indonesia terutama sektor keuangan.

Teknologi cloud dapat membantu dalam memberikan langkah-langkah berbasis hasil lebih banyak, membantu inovasi dan dapat diukur di sejumlah kriteria, seperti peningkatan efisiensi dan penghematan biaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com