Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Wabah Pneumonia, Industri Pariwisata China Kena Imbas

Kompas.com - 22/01/2020, 08:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - Agen perjalanan online China, Trip.com, tengah menderita banyak pembatalan booking perjalanan ke kota Wuhan, China Tengah.

Pembatalan tersebut disebabkan karena menyebarnya wabah Pneumonia yang disebabkan virus corona di kota Wuhan sehingga pemerintah daerah setempat berencana menunda perayaan Tahun Baru Imlek 2020 di sana.

Dikutip CNN, Rabu (22/1/2020), Trip.com bakal memberikan pembatalan gratis untuk semua hotel, penyewaan mobil, dan tiket tempat wisata di Wuhan hingga 31 Januari 2020 mendatang.

Baca juga: Antisipasi Wabah Pneumonia, Pengawasan di Bandara Akan Diperketat

Adapun jika sebuah hotel menolak untuk mengembalikan biaya penginapan, maka Trip.com akan membayar kembali para pelancong dengan uang perusahaan.

Mereka yang telah terinfeksi virus pun memenuhi kualifikasi untuk menerima kebijakan pembatalan gratis itu.

"Perusahaan juga berjanji akan mencoba berkoordinasi dengan maskapai penerbangan dan perusahaan lain mengenai permintaan pembatalan," ucap pihak Trip.com dikutip CNN, Rabu (22/1/2020).

Tak hanya Trip.com, aplikasi lain seperti Fliggy dan Qunar.com juga mengumumkan kebijakan serupa.

Baca juga: BRI Investigasi Hilangnya Dana di Rekening Nasabah

Sementara itu, Tianjin Airlines dan Hainan Airlines, yang keduanya dimiliki oleh HNA Group, bakal mengizinkan penumpang membatalkan penerbangan ke Wuhan bila penumpang itu telah dikarantina dan menunjukkan tanda-tanda sakit.

Ekonom menyebut, wabah virus itu bisa menjadi risiko utama bagi kawasan China bila terus menyebar. Padahal, pariwisata internasional China tengah booming sesaat sebelum wabah menyebar.

"Wabah itu membuat risiko virus seperti SARS dapat menyebar secara global bahkan lebih parah," kata Kepala ekonom IHS Markit untuk Asia Pasifik, Rajiv Biswas.

Wabah pun membuat beberapa saham maskapai penerbangan berkinerja sangat buruk. Air China, China Eastern Airlines, dan China Southern Airlines yang notabene-nya maskapai terbesar di negara itu turun antara 5,9 persen dan 6,7 persen pada Selasa kemarin.

Baca juga: Dana Insentif Direksi BPJS Kesehatan Dinilai Perlu Ditinjau Ulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com