Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Virus Corona, Pelabuhan Tanjung Priok Perketat Pemeriksaan Kapal dari China

Kompas.com - 11/02/2020, 11:37 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Mengantisipasi masuknya virus corona, PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) memperketat prosedur penanganan masuknya kapal barang maupun penumpang dari luar negeri, khususnya dari China.

Kapal dari China harus dikarantina dulu sebelum masuk ke dermaga. Kapal itu baru bisa masuk dan melakukan bongkar muat di dermaga jika sudah ada kepastian bahwa kapal berikut awaknya itu steril dari virus corona,” kata Direktur Operasional IPC Prasetyadi dikutip dalam siaran persnya, Selasa (11/2/2020).

Berdasarkan data dari Pelabuhan Tanjung Priok, dalam satu bulan rata-rata ada 20-an kapal dari China yang masuk dan melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Harga-harga Barang di China Melonjak

Berdasarkan pedoman itu, Prasetyadi menjelaskan, IPC terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk melakukan upaya antisipasi masuknya virus corona melalui pelabuhan.

Sementara itu, di terminal penumpang pemantauan dengan menggunakan pemindai suhu tubuh (thermal detector) terus diperketat, terutama terhadap penumpang dari China dan negara-negara yang memiliki potensi terjangkit virus corona.

“Kami sangat prihatin atas penyebaran virus corona, dan berharap masalah ini bisa segera teratasi,”ujarnya.

Menurut Prasetyadi, sejak Januari lalu, IPC mewajibkan seluruh staf operasional pada lini terdepan (frontline) di semua pelabuhan yang dikelola IPC mengenakan masker N95, yang dijadikan masker standar pencegahan virus corona.

“Memang ada penambahan prosedur operasional di lapangan. Tetapi hal ini harus dilakukan untuk memperkecil risiko penularan,” ujarnya.

Baca juga: Virus Corona Ancam Pusat Finansial Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com