Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Terkendala Sungai hingga SUTET

Kompas.com - 21/02/2020, 18:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Chandra Dwiputra mengakui ada beberapa hal yang membuat proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terkendala.

Salah satunya yakni sungai yang ada di jalur proyek KA cepat kerja sama antara BUMN Indonesia dan China tersebut.

"Progres kami saat ini 43,45 persen. Di terowongan kanal 1 itu ternyata ada Sungai Sunter, terpaksa kami harus pindahkan. Kami harus geser dulu dan itu banyak," kata Chandra ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Baca juga: Gegara Corona, Stok Material Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Menipis

Ia mengatakan, pengerjaan proyek KA cepat Jakarta-Bandung lebih dulu dilakukan dari Kelurahan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Hal ini lantaran pembebasan lahan sudah rampung.

"Kalau Karawang masih proses pengadaan lahan. Luasnya kecil saja, cuma dua hektar," ujarnya.

Selain sungai, ada berbagai hal lain yang juga menghambat pengerjaan proyek KA cepat Jakarta-Bandung. Mulai dari saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), jalan dan pipa air PDAM.

Baca juga: AS Cabut RI dari Daftar Negara Berkembang, Ini Kata Pemerintah

Agar proyek bisa berjalan, Chandra mengatakan, KCIC akan melakukan relokasi. Ia mencatat ada 460 titik yang perlu penanganan.

"PR (pekerjaan rumah) kami ke depan adalah relokasi," kata dia.

KA Cepat Jakarta-Bandung sendiri diharapkan akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung, menjadi hanya 46 menit.

Nantinya, terdapat empat stasiun yang menyokong jalur kereta cepat ini yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar dengan struktur 13 terowongan.

Adapun terget operasi KA cepat Jakarta-Bandung yakni pada 2021 mendatang.

Baca juga: Tentang PT PANN, BUMN dengan 7 Karyawan dan Dapat PMN Rp 3 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com