Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Anjlok, Belum Ada Penarikan Besar-besaran Reksa Dana

Kompas.com - 10/03/2020, 20:01 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Danareksa Investment Management Marsangap P. Tamba mengatakan belum ada penarikan besar-besaran (rush action) investor reksa dana akibat wabah virus corona dan merosotnya harga minyak sejak Senin (9/3/2020).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau mengalami penurunan sekitar 17 persen sepanjang 2020 (year to date/ytd).

"Sampai Februari 2020 belum ada indikasi nasabah reksa dana rush. kita ingin industri ini (hidup) mengingat investor reksa dana masih kecil banget bagian dari PDB dan pasar modal kita. Sayang banget kalau yang kecil ini turun," kata Marsangap P. Tamba di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Program Mudik Gratis BUMN Tersisa 3.000 Peserta

Alih-alih terjadi aksi penarikan besar-besaran, investor dinilai hanya melakukan proses shifting dari produk yang berfluktualif ke produk yang berbasis suku bunga, mengingat Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga BI-7DRRR ke level 4,75 persen.

Sebagai bukti, Marsangap menjabarkan data yang dimiliki Danareksa Investment Management (DIM). Unit Penyertaan reksa dana berbasis saham (seperti reksa dana saham) di industri turun 4 persen dari Rp 152 miliar pada Desember 2019 menjadi Rp 145 miliar pada Februari 2020.

Sedangkan, Unit Penyertaan reksa dana berbasis suku bunga naik tipis dari Rp 272 miliar pada Desember 2019 menjadi Rp 275 miliar pada Februari 2020. Secara total, unit penyertaan turun 1 persen menjadi Rp 421 miliar pada Februari 2020.

Baca juga: Sri Mulyani: Iuran Tak Jadi Naik Bisa Pengaruhi Keberlanjutan BPJS Kesehatan

Adapun jumlah dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) pada reksa dana berbasis saham di industri turun menjadi Rp 173 triliun pada Februari 2020. Hal itu berbanding terbalik dengan reksa dana berbasis suku bunga yang naik Rp 350 triliun dari Rp 342 triliun.

"Penurunannya ada di reksa dana saham. Produk berbasis suku bunga naik. Ini murni dampak pasar jadi karena IHSG turun, nilainya jadi turun. Basisnya ditopang oleh pendapatan tetap, pasar uang kita juga relatif cukup kompetitif. Mudah-mudahan seterusnya tidak ada tanda kepanikan," kata dia,

Baca juga: Ini Janji yang Diucapkan Jokowi Dulu untuk Benahi BPJS Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com