Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tunda dan Kapal Tongkang Dongkrak Pendapatan Emiten Perkapalan

Kompas.com - 23/03/2020, 20:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten perkapalan PT Pelita Samudera Shipping Tbk membukukan total pendapatan usaha sebesar 75,3 juta dollar AS pada tahun 2019.

"Angka ini meningkat 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes dalam keterangannya, Senin (23/3/2020).

Perseroan pun meningkatkan tarif muatan apung dan pengangkutan menjadi 2,49 dollar AS dari 1,90 dollar AS per metrik ton pada 2018 atau naik sebesar 31,2 persen.

 

Baca juga: Bidik Peluang Logistik, Pelita Samudera Shipping Beli Kapal Kargo Baru

Pendapatan muatan apung dan pengangkutan naik 3,9 juta dollar AS atau sebesar 7 persen.

Pendapatan Sewa Berjangka naik 304 persen menjadi 9,9 juta dollar AS dari 2,4 juta pada 2018.

Perseroan menambah armada 4 unit kapal Kargo Curah (MV) di 2019 menjadi total 6 unit, meningkatkan kapasitas kargo dari 63.000 DWT menjadi 237.500 DWT atau meningkat 277 persen dari 2018.

Penambahan 3 unit Kapal Tunda dan Tongkang (TNB) menambah total armada sampai akhir 2019 sebanyak 87 unit termasuk 3 unit Fasilitas Muatan Apung (FLF).

Total kapasitas pengangkutan menjadi 546.100 metrik ton, meningkat 55 persen dari 352.500 metrik ton di 2018.

"Di tengah tantangan harga batubara thermal, total volume pengangkutan berhasil mencapai 96 persen dari target 2019 atau sebesar 30,2 juta metrik ton. Kenaikan terbesar dari segmen MV sebesar 277 persen menjadi 1,1 juta metrik ton dari 280.200 metrik ton di 2018," jelas Imelda.

Baca juga: Bisnis Kapal Tongkang Dongkrak Pendapatan Pelita Samudera Shipping

Sejalan dengan penambahan armada, biaya operasional mengalami peningkatan termasuk konsumsi bahan bakar, suku cadang dan biaya kru kapal.

Perseroan membelanjakan 50,1 juta dollar AS dari target anggaran belanja modal 2019 sebesar 61,3 juta dollar AS.

Realisasi capex sebesar 82 persen sebagian besar untuk pembelian 4 unit MV, 1 unit Tugboat dan 2 unit Tongkang termasuk perbaikan dan pemeliharaan kapal (docking).

"Peningkatan aset sebesar 30 persen menjadi 143,2 juta dollar AS dari 110,1 juta dollar AS di 2018. Ekspansi armada kapal sebagian besar menggunakan kas internal di samping pinjaman bank," ungkap Imelda.

Perseroan mencetak Laba Bersih sebesar 11,3 juta dollar AS, naik 44 persen dari 7,9 juta dollar AS di 2018.

Baca juga: Beli Kapal, Pelita Samudera Shipping Terbitkan Saham Baru

Pendapatan Lain-Lain di 2018 terdapat keuntungan penjualan 1 unit FLF sebesar 7,6 juta dollar AS.

Total Laba Bersih Tahun Berjalan sebesar 13,3 juta dollar AS. Dengan peningkatan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi serta strategi ekspansi armada, pencapaian marjin Laba Bersih sebesar 18 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com