Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Corona, ADB Prediksi Inflasi dan Defisit Transaksi Berjalan RI Melebar

Kompas.com - 03/04/2020, 13:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan inflasi Indonesia pada 2020 naik tipis menjadi 3 persen dari rata-rata inflasi 2,8 persen pada 2019, sebelum kembali turun 2,8 persen pada 2021.

Country Director ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein mengatakan, tekanan inflasi dari ketatnya suplai makanan dan depresiasi kurs rupiah yang mencapai Rp 16.000 hingga Rp 16.500 dapat diimbangi oleh beberapa hal.

"Yakni diimbangi oleh harga yang lebih rendah untuk non-subsidi bahan bakar, serta subsidi tambahan untuk listrik dan makanan," ujar Wicklein dalam laporannya, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Imbas Virus Corona, ADB Ramal Ekonomi RI Tahun Ini Tumbuh 2,5 Persen

Sementara itu, pendapatan ekspor dari pariwisata dan komoditas diperkirakan menurun. Penurunan menempatkan defisit transaksi berjalan melebar jadi 2,9 persen dari PDB RI tahun 2020.

"Ketika ekspor dan investasi pulih dan berlanjut pada tahun 2021, volume barang modal impor yang lebih tinggi akan menjaga defisit transaksi berjalan pada level yang sama dengan 2020," ucapnya.

Di sisi lain, ADB melihat pemerintah dan otoritas keuangan telah menerapkan langkah-langkah fiskal dan moneter yang terkoordinasi dengan baik. Targetnya untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 pada ekonomi dan mata pencaharian masyarakat.

Langkah-langkah yang dilakukan termasuk pencairan Bantuan Sosial (Bansos) yang dipercepat untuk masyarakat miskin dan rentan, pemotongan pajak, dan bantuan pembayaran pinjaman bagi pekerja dan dunia usaha.

Tapi secara eksternal, wabah corona yang berkepanjangan tetap akan berisiko pada prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia, bisa menurunkan harga komoditas lebih lanjut, dan meningkatkan volatilitas pasar keuangan.

"Sementara di dalam negeri, hal ini tergantung pada seberapa cepat dan efektif penyebaran pandemi dapat ditampung. Kendala dalam sistem layanan kesehatan, diikuti dengan imbauan physical distancing yang challenging dapat memperburuk dampak pada ekonomi," sebutnya.

Baca juga: Virus Corona Sebabkan Kinerja Industri Manufaktur Merosot Tajam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com