Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset BPR dan BPRS Tumbuh 10,56 Persen di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 21/05/2020, 19:22 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Aset industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tumbuh 10,56 persen menjadi Rp 150 triliun, pada Februari 2020 dibandingkan tahun sebelumnya,

Pertumbuhan tersebut juga ditopang dengan tumbuhnya penyaluran kredit yang dilakukan industri BPR sebesar 10,49 persen menjadi Rp 110 triliun.

Adapun jumlah dana masyarakat yang dihimpun BPR dari sisi deposito maupun tabungan masing-masing tumbuh sebesar 7,93 persen dan 13,66 persen menjadi Rp 72 triliun dan Rp 31 triliun pada periode yang sama.

“Karakteristik BPR maupun BPRS yang menawarkan kemudahan dalam penyaluran kredit dan keunikan dalam menghimpun dana masyarakat dibandingkan dengan bank konvensional menjadi daya tarik,” kata Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Joko Suyanto dalam pernyataan tertulis, Kamis (21/5/2020).

Baca juga: Sri Mulyani Beri Keringanan Kredit untuk UMKM, Begini Rinciannya

Ia menjelaskan, hingga kini jumlah nasabah BPR maupun BPRS tercatat 18,3 juta rekening.
Nasabah tersebut didominasi penabung sebanyak 13,5 juta rekening dengan rata-rata jumlah tabungannya sebesar Rp 2,3 juta.

Sementara itu, nasabah debitur tercatat 4,1 juta rekening dan rata-rata pinjamannya Rp 27 juta.

“Hal ini tentunya mencerminkan, industri BPR dan BPRS memang hadir untuk melayani masyarakat kecil dan pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya,

Tantangan di Tengah Pandemi

Wabah Covid-19 berdampak ke berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali sektor ekonomi dan keuangan.

Berbagai upaya dan kebijakan pembatasan kegiatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 berimbas pada menurunnya kegiatan usaha dan bisnis.

“Dampak yang dirasakan oleh Industri BPR dan BPRS adalah turunnya kemampuan debitur untuk membayar angsuran dan meningkatnya penarikan dana simpanan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Joko.

Merosotnya kemampuan debitur itu berpengaruh pada likuiditas BPR dan BPRS. Apalagi, dampak pandemi tidak tercermin dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disampaikan kepada regulator.

Baca juga: Pemerintah Bakal Beri Bantuan Likuiditas, Diakses Melalui Bank Jangkar

“Kondisi luar biasa ini harus kita hadapi bersama dengan menjaga kebersamaan, kekompakan, bergotong-royong, dan bersatu-padu untuk saling menjaga kondisi industri BPR dan BPRS agar mampu survive, bangkit, dan menang melewati masa Pandemi Covid-19,” ujarnya.

Ia menambahkan, Perbarindo memeringati Hari BPR-BPRS Nasional pada 21 Mei 2020 dengan cara berbeda.

“Pada peringatan kali ini Perbarindo mengikuti ketentuan yang telah dikeluarkan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga tidak ada perayaan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar seperti yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya,” kata dia.

Peringatan, ia melanjutkan, dilakukan dengan meramaikan jagad maya melalui media sosial yang dimiliki oleh Perbarindo, BPR, BPRS, pengurus, karyawan, masyarakat, dan regulator.

Adapun kegiatan yang dilakukannya yakni doa bersama, santunan anak yatim, bakti sosial, dan pembagian sembako bagi masyarakat di sekitar kantor BPR-BPRS.

“Perbarindo juga memberikan pelatihan online bagi SDM Industri BPR dan BPRS, baik hard skill maupun soft skill,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com