Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renault Bakal Pangkas 5.000 Karyawan pada 2024

Kompas.com - 27/05/2020, 07:39 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Produsen mobil asal Perancis, Renault, bakal mengumumkan rencana untuk memangkas 5.000 pegawainya pada tahun 2024.

Dikutip dari Reuters, Jakarta, Rabu (27/5/2020), langkah tersebut diambil agar perusahaan mampu melakukan penghematan ongkos produksi perusahaan hingga 2,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 32,34 triliun (kurs Rp 14.700).

Hal tersebut diberitakan sebelumnya oleh kantor surat kabar harian setempat, Le Figaro.

Baca juga: Kerja dari Rumah, Karyawan Google Bisa Reimburse hingga Rp 14,7 Juta

Di dalam laman resminya, surat kabar Le Fiharo menyatakan, pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak akan dilakukan secara serta-merta.

Le Figaro pun memberitakan, Renault bakal memprioritaskan pergantian untuk pegawai-pegawai yang sudah akan pensiun. Namun demikian, Renault enggan memberikan komentar ketika Reuters melakukan konfirmasi akan hal tersebut.

Saat ini, Renault masih menunggu finalisasi dari rencana pinjaman pemerintah sebesar 5 miliar euro. Namun demikian, pencairan pinjaman tersebut masih menunggu pembicaraan antara manajemen dengan serikat pekerja mengenai ketenagakerjaan serta pabrik di Perancis.

Baca juga: Ini Alasan Pengusaha Mau Buka Kembali 67 Mal di Jakarta Pada 5 Juni

Sebelumnya sempat diberitakan, Renault yang memiliki sekitar 48.500 tenaga kerja di Perancis pada 2019, bakal mengungkapkan pemangkasan tenaga kerja dan menutup pabrik mereka sebagai bagian dari upaya untuk melakukan penghematan.

Sebelumnya, Presiden Perancis Emmanuel Macron juga mengumumkan rencana anggaran sebesar 8 miliar euro untuk membuat Perancis sebagai salah satu produsen papan atas kendaraan beremisi karbon rendah atau ramah lingkungan di Eropa.

Pihaknya pun mendesak produsen-produsen kendaraan roda empat asal Perancis untuk melakukan produksi di dalam negeri.

Baca juga: Naik Pesawat ke Jakarta Tak Punya SIKM, Siap–siap Karantina di GOR Cengkareng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com