Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holding BUMN Perkebunan Targetkan Produksi 1 Juta Ton Gula

Kompas.com - 03/06/2020, 22:11 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Perkebunan Nusantara (PTPN) menargetkan bisa memproduksi 1 juta ton gula di musim giling tebu 2020 ini.

Pelaksanaan giling tebu tersebut dilaksanakan sesuai jadwal untuk mendukung program pemenuhan bahan pokok gula sekaligus menjaga stabilitas harga di masyarakat.

Musim giling tebu tersebut dimulai sejak 30 Mei 2020 di PG Gempolkrep, Mojokerto, Jawa Timur, kemudian dilanjutkan ke PG yang lain sesuai perencanaan dan strategi giling.

“Kami telah siapkan izin operasional giling dan mobilisasi aktivitas tenaga kerja dalam pemenuhan pangan di tengah pandemi Covid-19,” ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Muhammad Abdul Ghani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/6/2020).

Ghani menjelaskan, total areal tanaman tebu milik PTPN maupun milik petani tahun ini sekitar 168.000 hektar dan diproyeksikan mampu menghasilkan tebu untuk digiling mencapai 12,2 juta ton.

Target pencapaian produksi gula 1 juta ton dengan tingkat rendemen pada kisaran 8 persen yang bersumber dari bahan baku tebu di Jawa, 84 persen berasal dari petani tebu rakyat.

Menurut dia, untuk mencapai target produksi gula tersebut perseroan telah menyiapkan peralatan pabrik dengan maintenance dan investasi peralatan, analisa pendahuluan sampel tebu dan persiapan TMA (tebang, muat dan angkut) untuk menjamin keandalan dan efisiensi giling.

Di tahun ini, penggilingan tebu berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, untuk itu kegiatan operasional dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat yakni dengan memberlakukan physical distancing, cek suhu tubuh, wajib masker dan cuci tangan guna melindungi keselamatan karyawan pabrik gula dan kalangan petani.

“Dalam evaluasi tahun lalu, banyak hal yang harus dibenahi agar kinerja seluruh PTPN Gula dalam musim giling tahun ini bisa memberi kontribusi profitabilitas ke Perseroan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com