Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Begini Cara Kementan untuk Perluas Lahan Pangan

Kompas.com - 05/06/2020, 14:07 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com -Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan percepatan ekstensifikasi atau perluasan lahan pangan di lahan rawa.

Program tersebut dilakukan sambil mengoptimalkan sekitar 600.000 hektare (ha) lahan yang sudah ada untuk 1,5 juta ton beras.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam diskusi Virtual Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bertema Ketahanan Pangan di Tengah dan Pasca Covid - 19, Kamis (04/06/2020).

"Infrastruktur juga telah disiapkan guna mendukung strategi tersebut," kata SYL.

Baca juga: Akademisi UI Minta Kementan Manfaatkan Momentum Meningkatnya Ekspor Pertanian

Sementara itu, menurut dia, apabila ke depannya masih ada kendala, Kementan juga telah menyiapkan cara bertindak (CB) dengan mengidentifikasi kembali lahan rawa.

"Kami masuk ke Kalimantan Tengah (Kalteng) ada 160.000 ha lahan masih terbuka ini menjadi tantangan dan butuh intervensi. Oleh sebab itu, diperlukan transmigran petani yang siap bertani dalam berbagai kondisi," ungkap SYL.

SYL mengatakan, intervensi bahan pangan lokal selanjutnya, yaitu satu provinsi, satu panganan seperti sorgum, jagung, ubi kayu.

Untuk mendukung program tersebut, Kementan tengah menggalakkan program pekarangan pangan lestari.

Baca juga: Kementan Berikan Stimulus Kepada 2,76 Juta Petani Miskin

"Sekarang sudah ada 3.836 kelompok ini yang sedang kami konsentrasikan, saya sedang mencari penambahan keuangan dengan berkoordinasi bersama Menteri Keuangan (Menkeu) dan mitra lainnya," ujar SYL.

Dengan demikian, SYL berharap provinsi, kabupaten, kota, kecamatan memiliki cadangan beras dengan lumbung pangan masyarakat (LPM).

"Sampai sekarang ada 320 LPM yang siap menjadi sandaran saat kekeringan," ujar SYL seperti dalam keterangan tertulisnya.

Tiga strategi Kementan hadapi new normal

Adapun saat menghadapi new normal atau tatanan normal baru, Kementan terus berupaya melakukan penanganan dengan menyiapkan tiga strategi.

Hal ini dilakukan untuk menghadapi dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pangan, yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

SYL menerangkan, strategi pertama yaitu agenda SOS, atau tanggap darurat yang ditemukan ketika harga ayam sempat jatuh beberapa waktu lalu.

"Bagi peternak, ayamnya akan dibeli mitra dan difasilitasi penyimpanan berpendingin oleh pemerintah. Disini, kami telah berkoordinasi dengan mitra,"ucapnya.

Baca juga: Dukung Pangan Nasional, Kementan Distribusikan 46,27 Persen Pupuk Bersubsidi

Halaman:


Terkini Lainnya

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com