Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

99 Persen Pemilik Startup Dinilai Belum Pernah Lewati Krisis

Kompas.com - 12/06/2020, 17:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Komisaris SEA Group Indonesia Pandu Patria Sjahrir mengatakan, tidak semua perusahaan rintisan atau startup akan mudah melalui kondisi krisis ekonomi.

"Jangan lupa, hampir 99 persen si founder (startup) belum pernah melewati krisis. Baik itu krisis tahun 2008, apalagi krisis 98," katanya melalui diskusi virtual, Jumat (12/6/2020).

Oleh sebab itu kata dia, perlunya pengelolaan uang kas (cashflow) dengan baik terutama di saat kondisi pandemi virus corona (Covid-19).

Baca juga: Covid-19 Mewabah, Sejumlah Startup Digital Ini Malah Untung

Pandu menyebut ada beberapa kriteria pemilik bisnis yang mampu lewati krisis ekonomi. Hal itu berdasarkan pengalamannya.

"Orang yang bisa melewati krisis adalah orang yang sangat mau mendengar, open minded, clear headed, very realistic dengan kondisi yang ada," ucapnya.

Sementara, dari sisi investor, lanjut Pandu, kondisi pagebluk sekarang ini justru harus dimanfaatkan untuk berinvestasi.

"Dari sisi investor, waktu berinvestasi yang paling baik pada saat-saat seperti ini. Ketika kondisi lagi uncertainty. kadang-kadang investor yang bisa memanfaatkan yang bisa manage risk," katanya.

Baca juga: Siap-siap, Ditjen Pajak Periksa Laporan SPT Mulai 1 Juli

Ada beberapa alasannya investor harus memanfaatkan momen pandemi untuk berinvestasi.

"Sebenarnya dari sisi investor, saat-saat krisis itu adalah hal yang sangat baik. Karena kita bisa melihat bagaimana orang bereaksi, bagaimana orang bisa mikir, bagaimana orang bekerja pada saat krisis," ujarnya.

Ia mengakatakan, investasi di tengah pendemi pasti akan lebih sulit karena keterbatasan dana. Namun ia menilai investor tidak akan berhenti investasi. 

"Kami sudah investasi tiga company, selama 14-15 minggu terakhir. Walaupun menggunakan Zoom, tapi ini special situation," ucapnya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Legalkan Pukat Cincin, Nanti Habis Tuna Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com