Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Berdiri, BNI Syariah "Naik Kelas" ke BUKU III

Kompas.com - 19/06/2020, 12:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, BNI Syariah berhasil masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III.

Bank BUKU III adalah bank-bank dengan modal inti di atas Rp 5 triliun - Rp 30 triliun.

BNI Syariah sendiri tercatat memiliki aset Rp 51,13 triliun hingga Maret 2020, aset ini naik 16,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 44 triliun pada Maret 2019. Di akhir 2019, aset naik sebesar 49,98 triliun.

Baca juga: BNI Syariah Raih Laba Bersih Rp 214 Miliar pada Kuartal l 2020

"Alhamdulillah dalam perjalanan 10 tahun, BNI syariah telah tercatat naik ke BUKU III pada triwulan I 2020 setelah pemegang saham melakukan setoran mobal inbreng sebesar Rp 255 miliar," kata Firman dalam acara Milad 10 Tahun BNI Syariah, Jumat (19/6/2020).

Firman bersyukur BNI Syariah telah mencatatkan kinerja yang baik selama menjadi Bank Umum Syariah (BUS) sejak tahun 2010 maupun saat menjadi Unit Usaha Syariah (UUS) pada 29 April 2000.

Dia menyebut, jaringan BNI Syariah telah tumbuh dari 60 outlet/kantor cabang pada tahun 2010 menjadi 383 cabang pada tahun 2019, yang memperkerjakan sekitar 5.720 pegawai dari sebelumnya berkisar 888 pegawai pada 2010.

Di kuartal I 2020, laba bersih BNI Syariah sebesar Rp 214 miliar, naik 58,1 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 135 miliar.

Baca juga: Libur Lebaran 2020, BNI Syariah Siapkan Uang Tunai Rp 2,1 Triliun

Capaian ini tak lepas dari dukungan induk usaha, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sinergi BNI Grup.

"Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada BNI induk yang telah mendukung penuh dan dukungan BNI grup. Kami terus berfokus pada segmen pembiayaan dengan risiko yang terkendali dan fokus pada halal ekosistem," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com