Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dilakukan Kementan untuk Hadapi Potensi Krisis Pangan

Kompas.com - 22/06/2020, 15:10 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya telah memiliki beberapa cara untuk menghadapi potensi kriris pangan tahun ini.

Ia menyebut salah satunya dengan melakukan akselerasi tanam seluas 5,6 juta hektar untuk meningkatkan produksi pangan.

"Kami akan melakukan akselerasi tanam sebesar 5,6 juta hektar untuk mempertahankan produksi beras sampai Desember 2020," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Virtual bersama Komisi IV DPR RI, Senin (22/6/2020).

Baca juga: Bisnis Sarinah, BUMN Importir Beras dan Miras

Selain itu kata dia, pihaknya juga akan terus mengoptimalkan ketersediaan air di area sentra tanam tersebut.

Di sisi lain, Syahrul juga mengatakan tahun ini pihaknya masih akan berfokus pada pemulihan dan pembangunan sektor pertanian yang lebih maju, mandiri dan modern.

Oleh sebab itu Kementan telah merumuskan program yang disesuaikan dengan nomenklatur Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI).

"Program dukungan manajemen ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas ini juga tertulis adanya pada surat No.S-376/MK.02/2020 dan No.B.310/M.PPN/D.8/PP.04.02/05/2020," sebutnya.

Selain itu, lanjut dia, ada juga program nilai tambah dan daya saing industri. Lalu ada juga program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta program pendidikan dan pelatihan vokasi.

Sesuai dengan Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI), Kementan juga meargetkan produksi beberapa komoditas strategis. Seperti padi 63,50 juta ton, jagung sebesar 26,00 juta ton, kedelai 0,48 juta ton dan daging sapi atau kerbau sebanyak 0,463 juta ton.

"Tugas utama kami menyediakan pangan penduduk dengan rancangan target di 2021 seperti komoditas bawang merah 1,74 juta ton, cabai 1,45 juta ton serta target peningkatan komoditas strategis lain dibandingkan tahun 2020," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com