Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas: Oknum Dagang Inginkan Bulog Tak Eksis

Kompas.com - 23/06/2020, 14:36 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan bahwa ada oknum pedagang yang sengaja mencampurkan beras kualitas tak layak konsumsi ke beras bantuan sosial (bansos) pemerintah.

Hal itu diungkapkan Budi Waseso (Buwas) menanggapi munculnya suara-suara yang menyatakan beras bansos yang disalurkan ke masyarakat berkualitas buruk.

Buwas memastikan beras yang didistribusikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) memiliki kualitas premium meski menggunakan karung bertuliskan medium.

"Itu suara yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak ingin Bulog eksis. Memang ada beras Thailand yang kita salurkan, dan beras itu premium karena yang rusak 5 persen dan rasanya bagus," katanya di Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Bulog Rampungkan Penyaluran Bansos Beras Presiden Tahap II ke 1,85 Juta Warga

"Karena orang-orang yang berbicara itu bukan orang yang menerima. Faktanya bagi orang yang menerima bilang ini bagus. Kalau ada kepentingan dagang pastinya menilai ini negatif," sambung Buwas.

Adanya temuan beras bansos tak layak konsumsi tersebut, Bulog dengan sigap langsung menggantinya. Sekaligus akan menelusuri sumbernya. Karena Buwas memastikan, beras yang didistribusikan selalu melalui proses pengecekan terlebih dahulu.

Bahkan kini, Perum Bulog telah memiliki mesin rice to rice yang mampu memproses beras lokal petani yang diserap layak konsumsi tanpa kutu dan berbau.

"Seperti menemukan beras ada satu kutu saja langsung kita ganti. Setelah itu kita telusuri dari mana kutu itu. Kita harus menyajikan kualitas pangan khususnya beras sehingga ada satu sistem yang dibangun secara rice to rice. Jangankan kutu, telurnya (kutu) saja enggak ada," katanya.

Baca juga: Buwas: Stok Beras di Bulog Capai 1,41 Juta Ton

Seperti diketahui, pemerintah telah menyalurkan bansos beras kepada 3,25 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19) di wilayah Jabodetabek. Distribusinya tersebut dilakukan sejak 1-15 Juni 2020.

Tak lama lagi, 10 juta KPM di seluruh Indonesia akan menerima bansos beras dari pemerintah sebanyak 15 kilogram (kg) per KPM. Saat ini, Bulog sedang menantikan surat penugasan distribusi dari Menteri Sosial Juliari Batubara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com