Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Bersaing, PT Pos Genjot Layanan Digital untuk Pelanggan

Kompas.com - 14/07/2020, 15:13 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak Covid-19 mewabah, banyak pemain di sektor logistik yang menghadirkan berbagai layanan baru agar bisa bersaing. Salah satunya adalah PT Pos Indonesia (Persero).

Direktur Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan pihaknya akan menggenjot layanan-layanan digital dan sudah mempersiapkan beberapa produk atau layanan digital untuk bisa bersaing dengan kompetitor lainnya.

"Adanya kompetitor memicu kita juga. Banyak yang mengistilahkan PT Pos Indonesia ini raksasa yang harus dibangunkan, kami memang mempersiapkan itu makanya banyak layanan digital yang sudah kami siapkan," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (14/7/2020).

Baca juga: BBM hingga Pungli Jadi Masalah Distribusi Logistik di Indonesia

Salah satu layanan digital yang telah diluncurkan Pos Indonesia, disebutkan dia, adalah layanan Q9. Layanan ini merupakan layanan pengiriman barang sameday service dalam kota (khusus Pulau Jawa) dan Ibukota Provinsi untuk kota-kota di luar Pulau Jawa, dengan time limit maksimal 9 jam.

Selain itu ada juga layanan QComm yang dimana layanan ini memudahkan para pebisnis online untuk mengirimkan barang dagangannya secara tepat waktu dengan maksimal waktu 2 hari sampai tujuan dengan berat maksimal barang yang dapat dikirim sebesar 5 kilogram.

"Layanan-layanan digital seperti ini memang kami dorong terus. Lalu kami juga dampingi para pelanggan kami untuk bisa lebih modern lagi dengan memanfaatkan layanan digital ini," jelasnya.

Selain itu, PT Pos sudah memfasilitasi para kurirnya dengan alat yang ditujukan untuk memberikan koordinat penyampaian kiriman pada saat proses pengiriman barang melalui aplikasi e-POD (Electronic Proof of Delivery).

Ia menjelaskan dengan aplikasi ini bisa membantu para pelanggannya untuk mencek sudah sejauh mana posisi barang yang mau diterima atau yang mau dikirim .

Tak hanya itu, aplikasi ini pun bisa melakukan tanda tangan secara digital. Jadi ketika paket yang dikirimkan sudah sampai ke pelanggan, maka pelanggan harus melakukan penadatanganan secara digital melalui aplikasi tersebut dan secara otomatis data pengiriman akan langsung bisa terupdate.

"Artinya apa, memang kita harus berlomba memanfaatkan digitalisasi. Digitalisasi ini juga memang bukan hanya sekadar mengkomputerisasi tapi juga harus mengubah budaya kami untuk lebih care atau peduli ke pada pelanggan kami serta memberikan layanan-layanan yang baik juga ke pelanggan kami," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com