Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengelola Keuangan dengan Aman di Tengah Risiko Resesi

Kompas.com - 11/08/2020, 11:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah melemahkan perekonomian nasional, yang kini bahkan membuat Indonesia berada di ambang resesi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen pada kuartal II-2020. Jika kinerja negatif ini terus berlanjut ke kuartal III-2020, maka Indonesia akan resmi masuk jurang resesi.

Oleh sebab itu, untuk bisa bertahan menghadapi pelemahan ekonomi di tengah resesi, masyarakat perlu mengelola keuangan dengan bijak. Sebab, salah satu dampak dari resesi adalah tingginya inflasi.

Baca juga: 4 Tips Mengelola Keuangan agar Tetap Sehat di Tengah Pandemi

Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menjelaskan, ketika terjadi resesi berarti kegiatan ekonomi tidak banyak bergerak sebagaimana mestinya.

Pertumbuhan investasi rendah dan kapasitas pabrik memproduksi barang semakin turun, sehingga jumlah berang yang beredar pun berkurang.

"Maka dampak jangka pendeknya (dari resesi) harga-harga semakin mahal atau inflasi tinggi, karena kan pabrik enggak jalan. (Pasokan) barang sekarang mungkin masih ada, tapi enggak tahu 3-5 bulan ke depan," ujar Eko kepada Kompas.com, Selasa (11/8/2020).

Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu disikapi masyarakat untuk bisa menghadapi masa krisis ekonomi. Menurutnya, hal yang paling utama adalah memastikan memiliki cadangan dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kedepannya.

"Supaya enggak harus berutang ketika butuh sesuatu," kata dia.

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan untuk Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Memiliki dana yang cukup, salah satunya dapat dilakukan dengan mengatur kembali pengeluaran. Pastikan pengeluaran hanya pada kebutuhan yang benar-benar penting dan diperlukan.

Lantaran, pengeluaran untuk kebutuhan pokok saja pasti akan meningkat ketika harga barang-barang mulai naik. Jadi penting untuk bisa mengatur keuangan bulanan dengan baik.

"Kencangkan ikat pinggang, karena barang-barang akan mahal nantinya. Jadi gaya hidup hura-hura atau konsumsi tidak perlu, itu harus dikurangi supaya dana yang dimiliki tidak cepat habis," ungkapnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com