Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Maret, Harga Bitcoin Telah Melonjak hingga 180 Persen

Kompas.com - 13/08/2020, 05:42 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga mata uang kripto (cryptocurrency) bitcoin masih melanjutkan penguatan di tengah pandemi Covid-19.

Harga bitcoin saat ini sudah mencapai 11.500 dollar AS atau setara hampir Rp 170 juta (asumsi kurs Rp 14.700 dollar AS), tertinggi sejak satu tahun terakhir.

Jika dilihat sejak awal tahun 2020, harga bitcoin sudah menguat 60 persen sampai saat ini. Bahkan, jika dibandingkan dengan Maret 2020, harga bitcoin sudah meroket hingga 180 persen.

Baca juga: Tidak Cuma Emas, Harga Bitcoin Juga Melonjak di Tengah Pandemi

Lantas, apa yang membuat harga bitcoin terus mengalami penguatan di tengah pandemi Covid-19?

Pelemahan yang dialami oleh dollar AS dinilai sebagai salah satu alasan utama penguatan harga bisa terjadi.

Dollar AS terus mengalami pelemahan dalam beberapa bulan terakhir, di tengah eskpektasi pasar terhadap kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve, yang akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 0 persen, guna merespon imbas pandemi Covid-19.

"Ini merupakan langkah menuju keamanan," ujar Kepala Strategi Produk untuk TradeStation Crypto James Putra, dikutip dari CNN, Kamis (13/8/2020).

Meski pergerakannya masih tidak stabil, investor menilai bitcoin sebagai salah satu instrumen safe haven di tengah pelemahan dollar AS yang tengah terjadi.

Kendati demikian, Putra menyoroti faktor keamanan bitcoin yang berpotensi membuat takut beberapa investor.

 

Baca juga: Perlukah Milenial Investasi ke Bitcoin?

Kekhawatiran tentang peretasan dan keamanan bitcoin dapat membuat adopsi cryptocurrency secara massal menjadi proposisi yang sulit bagi konsumen dan investor rata-rata.

Misal saja, peretasan Twitter baru-baru ini membuatnya terlihat seperti Elon Musk, Bill Gates, Joe Biden, Kim Kardashian West, dan akun terverifikasi lainnya yang mempromosikan penipuan mata uang kripto.

Hal tersebut membuat bitcoin diproyeksi masih belum naik kembali ke rekor tertinggi di akhir 2017 yang mendekati 20.000 dollar AS.

"Ada kawanan yang jatuh cinta dengan bitcoin yang terus mendorongnya lebih tinggi. Tapi apakah uang pintar ini akan berjalan lagi?" kata CEO GSX Group, Nick Cowan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com