Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri: Kami Beruntung Dilahirkan Sebagai Bank Hasil Merger

Kompas.com - 10/09/2020, 13:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sumber Daya Manusia (SDM) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tercatat banyak menduduki posisi penting di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Teranyar, Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar didapuk menjadi Direktur Utama BNI.

Direktur Human Capital Bank Mandiri, Agus Dwi Handaya mengatakan, sekian jabatan penting yang diduduki oleh "orang Bank Mandiri" tak lepas dari pembangunan SDM yang terstruktur dalam internal perusahaan.

Baca juga: Mengapa SDM Bank Mandiri Banyak Duduki Jabatan Penting di BUMN?

Dia mengaku butuh waktu lama untuk membangun SDM terampil tersebut. Di 2-3 tahun pertama sejak merger dilakukan pada tahun 1998-1999, manajemen masih berkutat dengan permasalahan integrasi.

"Membangun kultur tidak sehari atau dua hari jadi. 2-3 tahun pertama masih berkutat dengan permasalahan integrasi," kata Agus dalam konferensi video, Kamis (10/9/2020).

Berlanjut di tahun 2002-2003, manajemen bersiap-siap menyusun corporate bank yang pertama. Di 5 tahun pertama ini, manajemen berusaha menanamkan corporate culture.

Transformasi kedua berlanjut di tahun 2005. Transformasi kedua ini memperdalam pondasi dari transformasi yang telah dilakukan tahun 2000-2005.

"Jadi tahun 2000-2005 itu integrasi menetapkan dasar corporate culturenya. Kemudian tahun 2005-2010 itu memperdalamnya. Itu di eranya Pak Agus Marto," jelas Agus.

Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Mikro untuk 500.000 Mitra UMKM Telkomsel

Lebih lanjut Agus menuturkan, pembangunan SDM Bank Mandiri tak terlepas dari proses merger. Pasalnya usai merger, Bank Mandiri dihadapkan pada 2 pilihan, yakni berkembang atau mati.

Merger juga membuat bank bersandi saham BMRI ini memiliki bisnis universal. Artinya, bank yang memiliki keragaman segmen bisnis dengan 12 anak usaha sehingga menciptakan kompleksitas.

"Jadi sense of urgensi untuk berubah atau menjadi berbeda itu sudah ada sejak merger. Itu kemudian melatih mental SDM melakukan perbaikan-perbaikan. Kami beruntung dilahirkan sebagai bank merger. Kami beruntung punya bisnis yang beragam," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com