Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik di Jawa Timur Sering Padam, PLN Salahkan Layang-layang

Kompas.com - 06/10/2020, 15:03 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat, hingga September 2020 sebanyak 600 kali terjadi gangguan listrik di wilayah setempat akibat layang-layang, sehingga sedikitnya 9,7 juta pelanggan PLN mengalami terdampak padam.

"Kami tak hentinya menggalakkan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya bermain layangan di dekat jaringan listrik," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Nyoman S. Astawa dilansir dari Antara, Selasa (6/10/2020).

"Tak hanya itu, sejak Juni 2020 patroli jaringan pun kami giatkan untuk mengantisipasi benda-benda terkena jaringan, salah satunya layang-layang yang mampu mengganggu terhambatnya keandalan pasokan listrik," tambah dia.

Ia mengatakan, ratusan kali gangguan akibat layang-layang itu terjadi pada saluran udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV.

"Untuk SUTM 20 kV, terhitung sampai dengan September 2020 telah terjadi gangguan layang-layang sebanyak 600 kali, dimana tertinggi terjadi di bulan Agustus sebanyak 207 kali," kata dia.

Baca juga: Oversupply Listrik Merugikan PLN, Kementerian BUMN: Pemborosan!

Sedangkan untuk bulan September 2020 saja, terjadi gangguan akibat layang-layang sebanyak 204 kali dimana gangguan terbanyak terjadi di wilayah kerja PLN UP3 Mojokerto sebanyak 40 kali kejadian.

Teranyar, kata Nyoman, yakni pada Sabtu (3/10/2020) malam, sejumlah wilayah di Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek dan Nganjuk juga mengalami pemadaman listrik akibat gangguan terjadi di penghantar 150kV Manisrejo-Nganjuk 1 dan 2 tepatnya pada 18.03 WIB.

"Berdasarkan hasil penelusuran dan investigasi Tim PLN Unit Induk Transmisi Jawa Timur & Bali, di lokasi diketemukan sebuah layang - layang menyangkut di jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Manisrejo-Nganjuk," jelas Nyoman.

"Kami mengimbau masyarakat yang bermain layang-layang agar menjauhi jaringan listrik PLN, karena dampaknya jika padam akan merugikan masyarakat luas," kata dia.

Baca juga: Rincian Pelanggan PLN yang Tarif Listriknya Turun di Oktober-Desember

Sebelumnya, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) menemukan bahwa padamnya listrik di beberapa wilayah Jawa Timur karena layang-layang yang menyangkut pada tegangan listrik.

"Berdasarkan hasil investigasi cepat Tim Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Madiun di jalur saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV Manisrejo-Nganjuk, ditemukan layang-layang di Dusun Pencol, Wungu, yang tersangkut di jaringan SUTT," kata General Manager PLN UIT JBTB, Suroso.

Sebelumnya, dilaporkan adanya gangguan penghantar 150kV di wilayah Manisrejo-Nganjuk 1 dan 2 trip yang menyebabkan beberapa daerah di Jatim sempat padam sejak sekitar pukul 18.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

Daerah yang padam tercatat di sejumlah daerah di Jawa Timur.

"Kami bersama seluruh unit bergerak cepat menangani gangguan yang terjadi pada jalur transmisi tegangan tinggi dan ekstra tinggi (SUTT/SUTET) penghantar Nganjuk-Manisrejo 150 kV itu," kata dia.

Baca juga: Anak Buah Menko Airlangga yang Juga Kepala BPKP Jadi Komisaris PLN

Suroso mengatakan, gangguan itu juga mengakibatkan padamnya 12 Gardu Induk di wilayah kerja PLN UPT Madiun yang menyuplai listrik ke Jawa Timur sisi barat termasuk Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Nganjuk dan daerah sekitarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com