Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Jobstreet: Selama Pandemi, 43 Persen Pekerja Gajinya Dipangkas

Kompas.com - 07/10/2020, 16:03 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jobstreet baru saja melakukan survei terhadap 5.000 pekerja terkait dampak pandemi terhadap pekerjaan mereka.

Hasil survei tersebut menunjukkan, 43 persen dari pekerja mengalami pemotongan gaji hingga 30 persen selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Ini berdasarkan pekerja yang sedang bekerja, di mana mereka masih memiliki pekerjaan namun terjadi pemotongan gaji yang mencapai 30 persen," jelas Country Manager Jobstreet Indonesia Faridah Lim dalam Bincang Virtual Jobstreet, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Cek Rekening, Subsidi Gaji 618.588 Pekerja Ditransfer Hari Ini

Pemangkasan upah pekrja tersebut terjadi lantaran kinerja perusahaan juga terpukul oleh pandemi. Faridah mengatakan, dari 486 perusahaan yang disurvei, terdapat beberapa industri yang paling terdampak pandemi, terutama pada sektor-sektor industri jasa.

"Yang paling terdampak adalah hospitality itu mengalami tingkat yang paling tinggi yaitu mencapai 85 persen, diikuti pariwisata atau travel 82 persen, ada industri garmen pakaian atau tekstil itu mencapai 71 persen, dan juga industri makanan dan minuman ini juga terdampak cukup signifikan mencapai 69 persen, kemudian arsitektur bangunan 64 persen," sebut Faridah.

Tak hanya pemangkasan upah, banyak pekerja yang juga dirumahkan akibat perusahaan melakukan efisiensi.

Hasil survei Jobstreet menunjukkan, sebanyak 54 persen pekerja mengaku telah diberhentikan secara permanen atau dirumahkan sementara oleh perusahaannya.

Secara lebih spesifik, untuk pekerja yang dirumahkan secara permanen persentasenya mencapai 35 persen, sedangkan diruamhkan sebanyak 19 persen.

"Itu adalah data yang kita dapatkan, bahwa valid terjadinya pemutusan hubungan kerja dari dunia usaha pada dunia kerja," jelas dia.

Baca juga: Di UU Cipta Kerja Pegawai yang Kena PHK Dapat Jaminan Kehilangan Pekerjaan, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com