Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf: Mau Bangun Ekonomi Kerakyatan? Manfaatkan Ziswaf

Kompas.com - 09/10/2020, 12:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin mengatakan, ekonomi kerakyatan di Indonesia akan kuat dan berdaya saing bila ditopang oleh pemanfaatan zakat, infaq, sodaqoh, dan wakaf (Ziswaf).

Menurut Ma'ruf, gerakan filantropi dari optimasi Ziswaf itu berpotensi besar, mengingat populasi masyarakat muslim di Indonesia merupakan populasi terbanyak di dunia. Pemanfaatan Ziswaf pun mampu menjamin kesejahteraan masyarakat di akhirat.

"Apabila kesadaran itu kita galang terus dan dimanfaatkan menjadi modal produktif bagi jutaan UMKM di kota dan desa, maka jadi faktor pembeda bagi pembangunan ekonomi nasional," kata Ma'ruf dalam seminar virtual HPN, Peran Serta Pengusaha Nahdliyin dalam Revitalisasi Ekonomi Nasional, Jumat (9/10/2020).

Baca juga: Lembaga Rating Investasi dan LPS Koperasi Bisa Dorong Ekonomi Kerakyatan

Selain Ziswaf, ekonomi kerakyatan bertumbuh bila pemerintah menempuh jalur pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya UMKM merupakan sektor yang paling banyak menjangkau masyarakat.

Tercatat, UMKM merupakan penggerak ekonomi yang dominan karena 90 persen tenaga kerja Indonesia mampu terserap di dalamnya. Kontribusinya terhadap perekonomian nasional pun cukup besar, dari sisi pajak maupun non-pajak.

"Kesuksesan memberdayakan UMKM merupakan pintu gerbang bagi ekonomi kita dan pemerataan hasil pembangunan di Indonesia," papar Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, pemberdayaan UMKM melengkapi segala keunggulan yang sudah dimiliki Indonesia, baik dari sumber daya yang berlimpah, potensi pasar domestik dan global, serta dukungan perangkat regulasi negara yang lebih ringkas.

"Ini semua tidak berarti jika tidak didukung oleh pelaku usaha UMKM. Karena pembangunan ekonomi ditentukan oleh kualitas dan progres pelaku ekonomi, khususnya pelaku usaha," pungkas Ma'ruf.

Baca juga: Mendag: Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Berkomitmen Revitalisasi Pasar Rakyat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com