Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPK di BNI Syariah Melesat Jadi Rp 45,65 Triliun

Kompas.com - 06/11/2020, 15:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BNI Syariah mencatat kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 21,76 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp 45,65 triliun. dari sebelumnya Rp 37,49 triliun.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) dalam bentuk giro dan tabungan.

Rasio CASA BNI Syariah pada kuartal III-2020 sebesar 65,15 persen, naik dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar 61,95 persen.

Abdullah bilang, pertumbuhan dana murah BNI Syariah didukung oleh transaksi digital mobile banking. Hingga kuartal III-2020, transaksi naik 119 persen (yoy) sebanyak 33,8 juta transaksi dibanding 15,4 juta transaksi tahun lalu.

Baca juga: Ini Penyebab Target Investasi RI Tak Tercapai di Kuartal III 2020

"Sejalan dengan pertumbuhan transaksi melalui Mobile Banking yang dilakukan oleh nasabah, transaksi Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf (Ziswaf) melalui channel mobile banking juga tumbuh secara signifikan sebesar 182 persen (yoy)," kata Abdullah dalam siaran pers, Jumat (6/11/2020).

Sedangkan, jumlah transaksi e-banking BNI Syariah yang berasal dari BNI mobile banking, BNI SMS banking, dan BNI internet banking meningkat 108 persen (yoy) menjadi 36,1 juta.

Oleh karena itu, kenaikan DPK berkontribusi terhadap total aset BNI Syariah yang mencapai Rp 52,39 triliun sampai kuartal III tahun 2020, naik sebesar 19,30 persen (yoy), dari Rp 43,92 triliun.

Abdullah bilang, BNI Syariah memang melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan DPK. Antara lain dengan optimalisasi penghimpunan dana murah melalui layanan digital banking Hasanah Mobile.

Baca juga: Kuartal III-2020, Bukit Asam Catat Laba Bersih Rp 1,7 Triliun

"Begitupun dengan kerja sama dengan institusi untuk layanan payroll dan cash management, pemanfaatan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), memaksimalkan potensi tindak lanjut implementasi Qanun LKS Aceh, dan lainnya," tutur Firman.

Sedangkan sisi pembiayaan, realisasi pembiayaan BNI Syariah sebesar Rp 32,28 triliun dengan komposisi pembiayaan yang seimbang.

Tercatat segmen konsumer berkontribusi sebesar Rp 16,40 triliun menyumbang 50,80 persen, diikuti segmen Komersial sebesar Rp 7,74 triliun (23,97 persen), dan segmen Kecil dan Menengah Rp 6,18 triliun (19,15 persen).

Baca juga: Sri Mulyani: Titik Terburuk Perekonomian Sudah Dilewati...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com