Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngegas" Anggaran Rp 1.200 Triliun Jelang Garis Finis

Kompas.com - 12/11/2020, 16:14 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bakal "ngegas" penuh belanja negara di akhir tahun. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang akan dipercepat belanjanya mencapai Rp 1.200 triliun. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, percepatan belanja negara dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020. Adapun anggaran belanja Rp 1.200 triliun tersebut merupakan belanja pemerintah pusat dan daerah.

"Kami masih ada lebih dari Rp 505 triliun APBD yang harus diselesikan, dan lebih dari Rp 700 triliun dari APBN, sehingga total kombinasinya itu ada lebih dari Rp 1.200 triliun untuk kuartal IV," ujar Sri Mulyani ketika memberikan penjelasan di rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Alfamart Kini Punya 1.000 Gerai di Filipina

Jika dirinci hingga kuartal III, belanja pemerintah pusat baru Rp 1.211,4 triliun dari pagu Rp 1.975,2 triliun. Sementara belanja APBD baru Rp 575,45 triliun dari Rp 1.080,71 triliun.

Dia pun menilai pada kuartal III pemerintah telah menggenjot anggaran belanja dan memberikan dampak yang signfikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Ia berharap akselerasi belanja akan terus meningkat untuk mendukung pembalikan perekonomian.

Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal III yang sudah membaik meski masih tercatat negatif jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Dia pun berharap pembalikan ekonomi yang sudah terlihiat di kuartal III, lalu bisa berlanjut di akhir tahun ini. Di samping itu, pemerintah juga mendorong percepatan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Program PEN juga akan terus kita fokuskan, dan tidak hanya sekadar membelanjakan, tapi kita juga akan melihat dengan berbagai survei dampaknya dan tentu dari sisi targeting-nya," jelas dia.

Baca juga: BBM Satu Harga Baru Tersedia di 188 Lokasi

Saat ini realisasi anggaran program PEN sudah Rp 383,01 triliun atau 55,1 persen dari pagu yang disediakan oleh pemerintah sebesar Rp 695,2 triliun. Menurut Sri Mulyani, penyerapan anggaran PEN mengalami akselerasi luar biasa di kuartal III, dan diharapkan bisa terus berlanjut.

Apabila dirinci, realisasi anggaran kesehatan sudah Rp 34,07 triliun atau 35 persen dari pagu, perlindungan sosial Rp 181,11 triliun atau 77,3 persen dari pagu, serta sektoral kementerian/lembaga dan pemda Rp 32,47 triliun atau 49,2 persen dari pagu.

Kemudian, untuk dukungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terealisasi Rp 95,23 triliun atau 82,9 persen dari pagu, insentif usaha sebesar Rp 38,13 triliun atau 31,6 persen dari pagu, dan pembiayaan korporasi Rp 2,001 triliun atau 3,2 persen dari pagu.

"Beberapa program baru akan tersalur pada November 2020, seperti subsidi bantuan gaji termin kedua," ujar dia.

Baca juga: Ditjen Pajak Lelang 6 Mobil Sitaan, Harga Mulai Rp 39,2 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com