Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: BPR Pasti Isunya Fraud, Jadi Jangan Heran Kalau Kita Tutup

Kompas.com - 13/11/2020, 05:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan menyoroti kasus fraud (kecurangan) yang kerap terjadi di Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, jangan heran bila banyak BPR yang ditutup karena adanya isu fraud tersebut. 

"Satu, (BPR) pasti fraud. Jadi jangan heran kalau kita tutup. Apa boleh fraud tapi enggak ditutup? Kita tutup. Yang ditutup itu (isunya) sudah pasti sudah parah dan itu sudah ketahuan," kata Wimboh dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Transformasi Holding BUMN Perkebunan Jalan Terus

Tercatat sepanjang 2020, sudah ada 6 BPR yang izin usahanya telah dicabut oleh OJK. 

Kendati demikian, penutupan BPR sepanjang tahun ini masih kecil sekali dari populasinya.

Di Indonesia saat ini, ada sekitar 1.600 BPR yang beroperasi.

Karena masih kecil, kondisi penutupan BPR tak memengaruhi keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang memiliki aset sekitar Rp 138 triliun.

"Kemarin Pak Purbaya (Ketua Dewan Komisioner LPS) bilang 6 dari 1.600, kecil itu. Artinya sebenarnya dari total peran LPS itu gak ada apa-apanya, yang penting tidak terlalu menggoyangkan keuangan LPS," sebut Wimboh.

Adapun menurut Wimboh, penutupan BPR wajar sering terjadi karena bisnisnya yang memang belum berkembang signifikan.

Untuk menguatkannya, Wimboh mengaku tengah membuat "arsitektur" khusus untuk BPR.

BPR juga dipandang perlu bertransformasi digital sehingga bisa memberikan level layanan penyaluran kredit yang setara dengan bank umum, misalnya dengan cara menerbitkan kartu kredit seperti yang dilakukan BPR di Amerika Serikat.

Baca juga: Luhut Sebut RI Mulai Keluar dari Resesi Ekonomi

"Di AS itu community bank bisa memberikan kredit card. Itu kecil hanya 1000 orang, tapi bisa memberikan credit card, debit card. BPR bisa melakukan itu. Tinggal regulasinya saja kita bolehkan sehingga nanti dia bisa memberikan kredit digital, dan sebagainya," tutur Wimboh.

Sayang, Wimboh belum mau merinci regulasi apa yang telah OJK siapkan untuk BPR.

Namun, dia berjanji akan membahas masalah BPR ini secara khusus dan menyeluruh.

"Kita lagi buat arsitektur BPR ke depan. Kalau enggak diubah, begini-begini terus (bisnisnya), sulit (berkembang). Mohon maaf kami tidak bisa agak detail, nanti saja kita bahas secara khusus mengenai BPR," pungkas Wimboh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com