Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Perluas Diskon BBM Pertalite ke-85 Kabupaten/Kota

Kompas.com - 18/11/2020, 17:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) akan memperluas Program Langit Biru ke-85 kabupaten/kota seluruh provinsi. Hal ini dikemukakan oleh Vice President Promotion & Marketing Communication PT Pertamina Arifun Dhalia.

Program Langit Biru merupakan upaya pemerintah menciptakan udara yang bersih dan sehat dengan mendorong penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan.

"Jadi nanti programnya, akhir bulan November, itu 85 kabupaten/kota program ini sudah berjalan tetap dengan Program Langit Biru yaitu program marketing Pertalite harga Premium di 85 kota/kabupaten. Ditambah tiga itu tadi Denpasar, Tangerang Selatan, Palembang," katanya dalam tayangan virtual YLKI, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: Setuju Premium Dihapus, YLKI Minta Diskon Pertalite Diperpanjang

Dia menilai bahwa Program Langit Biru yang telah dilaksanakan pada Pulau Jawa dan Bali telah merata. Kendati berjalan lancar, dirinya tidak dapat memastikan keberlangsungan promo potongan harga BBM jenis Pertalite seharga Premium dalam Program Langit Biru.

"Jadi, nanti bulan Januari apakah diturunkan diskonnya menjadi Rp 800 atau lanjutannya diturunkan menjadi Rp 400 itu tergantung respon market atau respon konsumen di dalam menyikapi program ini," ucapnya.

Sebagai informasi, Pertamina tengah menggelar diskon harga BBM jenis Pertalite di berbagai daerah melalui Program Langit Biru. Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar menjadi dua wilayah yang pertama kali diterapkan diskon harga Pertalite menjadi Rp 6.450 per liter, atau setara dengan Premium.

Program tersebut terus diperluas wilayahnya oleh Pertamina, hingga saat ini telah diterapkan di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

Menurut Pjs VP Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengatakan, potongan harga tersebut merupakan upaya edukasi kepada masyarakat untuk beralih dari penggunaan BBM yang tidak ramah lingkungan, seperti Premium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com