Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Pandemi Membuat Perusahaan Digital Meroket

Kompas.com - 22/11/2020, 14:19 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak generasi muda untuk menciptakan inovasi di masa pandemi guna mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19. Khususnya dengan pemanfaatan teknologi digital.

Hal tersebut disampaikannya pada acara Lustrum XII Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Tahun 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu (21/11/2020). Pada kesempatan itu ITS juga mengadakan kompetisi startup pemula yang diikuti sekitar 300 peserta.

Budi Karya menekankan, sebagai inovator muda, tentunya harus pandai melihat kesempatan dalam kondisi yang terhimpit saat ini. Menurut dia, kondisi di tengah tekanan pandemi menjadi peluang bagi banyak perusahaan untuk menawarkan solusi lewat digitalisasi.

"Kondisi ini sebetulnya dapat menjadi peluang bagi perusahaan startup untuk menawarkan dan mengembangkan usaha yang mampu menyelesaikan persoalan tersebut melalui pemanfaatan teknologi digital," ujarnya dikutip dalam dalam keterangan tertulis, Minggu (22/11/2020).

Baca juga: Saatnya UMKM dan Para Pengusaha Indonesia Go Digital

Budi Karya menjelaskan, dengan jumlah penduduk yang banyak, dukungan jaringan internet yang mumpuni, serta banyaknya generasi usia milenial, maka menjadikan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan bisnis digital.

"Potensi ini akan mendukung berkembanganya e-commerce dan pengembangan ekonomi digital. Pandemi yang memaksa orang untuk tetap beraktivitas di rumah akan membuat perusahaan digital meroket," katanya.

Pemerintah melalui program penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pun telah memberikan berbagai stimulus dan insentif untuk sektor usaha. Total senilai Rp 695,2 triliun dianggarkan pemerintah untuk membiayai kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha bagi UMKM, pembiayaan koorporasi serta sektoral dan pemerintah daerah (pemda).

Ia bilang, stimulus yang diberikan pemerintah tersebut harus dimanfaatkan para generasi muda untuk bisa menciptakan inovasi yang mendorong pemulihan Indonesia.

"Adanya PEN dari pemerintah ini seyogyanya bisa digunakan juga sebagai kail yang bermakna untuk masyarakat," ujarnya,

Kendati demikian, Budi Karya menekankan, tentunya tidak cukup jika hanya mengandalkan stimulus dari pemerintah, mendorong startup bisa bertahan dalam kondisi seperti ini juga dibutuhkan sinergi dari pihak lain yaitu sinergi pentahelix antara pemerintah, pebisnis, universitas, media, dan masyarakat.

Ia menambahkan, diperlukan pengembangan teknologi yang merata, tak hanyatekonsentrasi di Jawa, untuk mendorong kemajuan Indonesia. Oleh sebab itu, dia berharap ITS sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis ilmu teknologi bisa menjadi pelopor dalam mendorong kemajuan di Indonesia Timur.

"Kita harus memberikan kesempatan yang sama dengan kita yang ada di Pulau Jawa ini. Saya pikir dengan ITS memberikan sarana bagi inovator baru untuk memiliki paten usaha, siapa tahu dia menjadi konglomerat yang luar biasa atau menjadi guru besar dimana-mana di Indonesia Timur," pungkas Budi Karya.

Baca juga: Menhub Budi Karya Terima Bintang Mahaputera Adipradana dari Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com