Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kejar Target Rasio Wirausaha 3,9 Persen Tahun 2024

Kompas.com - 23/11/2020, 20:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,9 persen pada 2024 mendatang.

Adapun saat ini, rasio kewirausahaan RI baru sekitar 3,47 persen. Rasio lebih rendah ketimbang negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura 8,76 persen, Thailand 8,76 persen, dan Malaysia 4,74 persen.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin mengatakan, membangun rasio wirausaha harus dimulai dengan meningkatkan produktifitas dan kualitas negara kerja.

"Ini jadi PR utama.Untuk menciptakan bisnis inklusif, kita harus dorong sumber daya manusianya," kata Rudy dalam dalam webinar Sustainability Day Unilever Indonesia Foundation, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Ini Daftar Negara Terbaik untuk Entrepreneur Perempuan, Adakah Indonesia?

Rudi menuturkan, ada 2 skema yang telah disiapkan pemerintah baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, pemerintah melaunching program Kartu Prakerja.

Kini, insentif Kartu Prakerja telah digulirkan untuk 5,6 juta orang. Program bahkan diperpanjang hingga tahun 2021 untuk pendaftaran gelombang ke-12.

Adapun skema jangka panjang adalah dengan merevitalisasi pendidikan, khususnya pendidikan vokasi maupun sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

"Ini kita dorong sehingga meningkatkan produktifitas dan kompetensi dari SDM, khususnya SDM yang literasi digitalnya cukup bagus," ucap Rudy.

Lalu untuk mengaktifkan peran industri dan swasta, pemerintah menyiapkan supertax deduction bagi industri yang terlibat dalam pengembangan vokasi.

Apabila dunia usaha atau industri membantu SDM melalui berbagai program vokasi, misalnya program pemagangan, mendorong vokasi, dan lain-lain, pemerintah akan memberikan insentif tax deduction sebesar 200 persen.

Lebih lanjut, pemerintah tengah menyusun pedoman pengembangan kewirausahaan nasional sebagai acuan atau payung dalam menjalankan model kewirausahaan.

"Jadi vokasi ini sangat bergantung pada dunia usaha dan industri. Lalu menumbuhkan wirausaha baru dan startup. Kita harapkan dengan kolaborasi antar pemerintah dan industri, rasio kewirausahawan 3,9 persen tahun 2024 bisa tercapai," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com