Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan Tiba, Bogasari dan ITS Bikin Mesin Pengering Kerupuk untuk UKM

Kompas.com - 27/11/2020, 12:33 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat mesin oven dan steamer.

Mesin tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu produksi UKM mie kering dan kerupuk.

Wakil Kepala Divisi Bogasari Erwin Sudharma mengatakan, nantinya mesin oven dan steamer ini akan menggantikan energi panas matahari yang dipakai UKM mie kering dan kerupuk dalam proses pengeringan.

“Musim penghujan tentu sulit mendapatkan sinar matahari. Karena itulah kita menargetkan mesin ini pastinya bisa membantu UKM dalam hal pengeringan yang merupakan tahapan utama dalam produksi mie kering dan kerupuk,” kata Erwin dalam virtual konferensi, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: Perlu Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen agar Indonesia Jadi Negara Maju

Erwin juga mengatakan, selain bisa menjamin kelancaran produksi di musim hujan, cara kerjanya mesin juga dirancang dengan konsep hemat energi.

Sistem hemat energ yang dimaksud adalah ketika produk dikukus atau direbus, udara panas yang dihasilkan dari burner mesin steamer dialirkan juga ke oven untuk proses pengeringan.

Pembuatan oven dan stemer ini merupakan wujud kolaborasi Dunia Usaha Dunia Industri (DuDi) yakni Bogasari, UKM, dengan institusi pendidikan.

Uji komersial ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis oven dan steamer kepada Suhadi, UKM Kerupuk Suhadi dari Tuban.

Baca juga: Jual Cicin Buat Modal, Caca Kini Raup Omzet hingg Rp 50 Juta dari Bisnis Anyaman Purun

Selanjutnya, ada empat UKM lainnya akan mendapatkan mesin oven dan steamer pada bulan Desember ini, yaitu Sugianto (UKM Mie Kering Iso Murni asal Surabaya), kemudian Suranto (UKM Rambak asal Klaten), selanjutanya Yusral Jinis (Mie Kuning Tani Mulya asal Padang) dan Wahyu Indra (Mie Gerobakan asal Depok).

Adapun latar belakang ide pembuatan mesin oven dan steamer ini karena masih banyak UKM yang memproduksi mie kering dan kerupuk mengandalkan panas matahari.

Akibatnya, di musim hujan, produksi akan terganggu dan penjualan juga menurun.

Ivo Ariawan, SVP Marketing Bogasari mengatakan, penggunaan mesin oven dan steamer ini akan sangat bermanfaat buat UKM.

Selain tidak tergantung matahari, hemat energi, juga bisa meningkatkan kapasitas jam produksi.

Saat produksi harus ditingkatkan, maka hanya perlu menambah jam lembur dan tidak perlu menunggu matahari terbit besok.

“Yang pasti untuk pengeringan dengan mesin oven ini hanya membutuhkan lahan kecil. Tidak harus seluas lahan pengeringan yang masih memakai panas matahari. Jumlah sumber daya manusia juga bisa sedikit dihemat, apalagi kalau musim hujan,” tambah Ivo.

Baca juga: Akhir Pekan, IHSG Bangkit di Zona Hijau

Setelah uji komersial selama 3 bulan, Bogasari akan melakukan evaluasi bersama UKM dan Departemen Teknik Mesin Industri-Fakultas Vokasi ITS Surabaya.

Termasuk rencana produksi ke depan, mulai dari dampak terhadap proses dan biaya produksi, penggunaan tenaga kerja, volume produksi, dan aspek lainnya

“Kami berharap, produksi massal mesin ini ke depannya tidak hanya dilakukan oleh Departemen Teknik Mesin Industri-Fakultas Vokasi ITS tapi juga kesempatan untuk para UKM yang bergerak di produksi peralatan. Jadi kembali kepada konsep dasar yakni kolaborasi dunia usaha dunia industri dengan dunia pendidikan dan UKM,“ tegas Ivo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com