Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Bantuan kepada UMKM, Satgas PEN: Kita Hindari Krisis 1998 Terulang

Kompas.com - 15/12/2020, 14:01 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai bantuan pemerintah telah dikucurkan untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), baik yang tercantum dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maupun Bantuan Presiden Produktif atau bantuan langsung tunai (BLT) khusus pelaku usaha mikro.

Koordinator Tim Kerja Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Bambang Widianto menilai, UMKM merupakan sektor utama yang perlu dibantu pemerintah.

Pasalnya, para pelaku UMKM merasakan dampak yang lebih signifikan dibanding sektor usaha besar.

Baca juga: Satgas PEN: Baru Pertama Kali Kita Punya Bantuan Langsung ke UMKM

Pemerintah juga tidak ingin dampak yang dirasakan oleh sektor riil tersebut memberikan efek domino kepada sektor keuangan seperti perbankan.

"Pemerintah tidak ingin krisis di sektor riil ini menjalar ke sektor keuangan. Jadi kita memberikan restrukturisasi, agar tidak menjalar ke sektor keuangan," ujar Bambang dalam Virtual Talkshow yang digelar HSBC, Selasa (15/12/2020).

Menurut Bambang, apabila pemerintah gagal mencegah terjadinya efek domino pandemi Covid-19 ke sektor keuangan, maka krisis moneter yang terjadi pada 1998 dapat kembali terulang.

"Kalau sektor riilnya mati bener-bener, sektor keuangnnya rusak, kita punya krisis ganda, nanti bisa seperti 98 lagi, ini yang kita hindari," kata dia.

Oleh karenanya, melalui dana bantuan program sebesar hampir 50 persen dari total anggaran PEN yakni Rp 695,2 triliun, pemerintah melaksanakan berbagai program khusus bagi sektor UMKM.

Baca juga: Ada Ratusan Ribu UMKM di Festival Diskon Nasional, Dapatkan Diskon hingga 75 Persen

"Kita memberikan subsidi bunga, dan kita memberikan penjaminan kepada mereka yang memiliki pinjaman," kata Bambang.

Selain itu, pemerintah juga memberikan BLT khusus sektor mikro yang dinilai merasakan dampak paling besar dari pandemi Covid-19.

"Ini baru pertama kali Indonesia krisis kita punya bantuan langsung kepada UMKM," ucap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com