JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik merilis hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019. Susesnas sendiri dilakukan dengan melakukan survei di 514 kabupaten kota di 34 provinsi di Indonesia.
Salah satu yang disurvei yakni terkait besaran rata-rata konsumsi dan pengeluaran bulanan penduduk Indonesia untuk membeli beras sebagai makanan pokok.
Dikutip dari data BPS, Selasa (15/12/2020), pada kelompok padi-padian, konsumsi beras per kapita sebulan tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Provinsi yang berbatasan dengan Australia ini penduduknya secara per kapita mengonsumsi beras untuk diolah jadi nasi paling banyak dibandingkan 33 provinsi lain di Indonesia, yaitu sebesar 8,45 kg.
Baca juga: Survei BPS: Orang RI Kurang Makan Sayur, Kangkung Paling Digemari
Sedangkan konsumsi beras terendah di Provinsi Papua sebesar 4,51 kg. Ini wajar, mengingat banyak penduduk di pedalaman Papua yang tidak mengandalkan nasi sebagai makanan pokok.
Sementara untuk pengeluarannya, belanja beras tertinggi juga ditempati Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 92.240 per kapita sebulan.
Lalu untuk pengeluaran terendah untuk membeli beras terendah di Provinsi DI Yogyakarta sebesar Rp 48.056 per kapita sebulan.
Berdasarkan komoditas makanan yang terdapat pada data Susenas, terdapat sekitar 20 komoditas makanan yang banyak dikonsumsi di setiap provinsi.
Baca juga: 7 Daerah dengan Biaya Hidup Paling Rendah di Indonesia
Di antaranya adalah beras, tepung terigu, ketela pohon/singkong, ikan dan udang segar/diawetkan, daging sapi, daging ayam ras/kampung, telur ayam ras/kampung, susu kental manis.
Lalu bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, tahu, tempe, minyak kelapa/goreng, kelapa, dan gula pasir.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan