Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegeraman Jokowi Saat Ungkit Subsidi Pupuk Rp 30 Triliun Lebih

Kompas.com - 12/01/2021, 08:16 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menyinggung mengenai "kembalian" atau keuntungan yang diperoleh negara dari pupuk subsidi puluhan tahun.

"Saya jadi ingat berapa puluh tahun kita subsidi pupuk, Rp 30-an triliun, Rp 33 triliun seinget saya. Return-nya apa? Kita beri pupuk, kembaliannya ke kita apa? Apakah produksi melompat naik? Rp 33 triliun, saya tanya kembaliannya apa?" kata Jokowi dilansir dari Antara, Selasa (12/1/2021).

Presiden mengatakan dengan subsidi sebesar itu dalam 10 tahun negara telah mengeluarkan sebesar Rp 330 triliun untuk pupuk subsidi. Angka tersebut menurut Jokowi sangat besar.

Ia mengatakan pupuk dan bibit adalah hal penting. Namun jika rutinitas hanya dilakukan terhadap hal-hal tersebut maka pertanian nasional tidak mampu bersaing.

Baca juga: Mentan Geram Masalah Klasik Kelangkaan Pupuk Terus Berulang

"Tolong dievaluasi, ini ada yang salah. Saya sudah berkali-kali minta ini," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Dia menekankan yang diperlukan saat ini adalah menyiapkan lahan yang sangat besar untuk produksi pertanian.

"Tidak bisa kita lakukan hal-hal konvensional, yang rutinitas, monoton seperti yang kita lakukan bertahun-tahun. Kita harus membangun sebuah kawasan yang economic scale, nggak bisa yang kecil-kecil lagi," ucap Jokowi.

Oleh sebab itu, kata Jokowi, dirinya mendorong food estate agar diselesaikan. Dia mengatakan, paling tidak food estate di Sumatera Utara, dan Kalimantan Tengah harus diselesaikan tahun ini.

Baca juga: Diminta Erick Thohir Bertransformasi, Ini Hal yang Dilakukan Pupuk Indonesia

"Kita mau evaluasi masalah lapangannya apa. Teknologi apa yang kurang. Karena ini akan jadi contoh," jelas dia.

Pupuk subsidi kembali langka

Sementara itu, petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada musim tanam kali ini kembali merasakan sulit untuk mendapatkan pupuk subsidi, meskipun mereka telah mempunyai kartu tani.

"Sekarang pupuk susah didapatkan, padahal tanaman kami harus diberikan pupuk," kata Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang di Indramayu.

Sutatang mengatakan sulitnya petani mendapatkan pupuk subsidi ini karena masalah alokasi yang tak kunjung dibenahi oleh pemerintah. Sehingga setiap kali masuk musim tanam kelangkaan pupuk subsidi terus terjadi.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Dirikan Perusahaan Pengelola Pupuk Non Subsidi

Selain itu elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) pupuk subsidi juga sampai saat ini belum maksimal dan menyebabkan alokasi pupuk yang tidak mencukupi kebutuhan para petani.

"Alokasi pupuk subsidi saat ini menggunakan e-RDKK yang diisi oleh petani dan penyeluh. Namun ini tidak bisa mencakup semua petani, karena ada beberapa petani yang tidak didaftarkan dalam e-RDKK," kata dia.

Sehingga setiap kali masuk musim tanam, permasalahan pupuk subsidi di Kabupaten Indramayu, terus terjadi dan itu harus segera dibenahi.

Sebab Kabupaten Indramayu termasuk lumbung padi nasional dan apabila permasalahan itu tidak segera diselesaikan, maka produksi petani dipastikan menurun.

Baca juga: Erick Thohir Ganti Direktur Keuangan Pupuk Indonesia

Dia menambahkan para petani yang mempunyai kartu tani pun saat ini tidak bisa digunakan, apalagi untuk dapat mendapatkan pupuk subsidi.

"Ada yang punya kartu tani, tapi tidak bisa dilayani kios, padahal mereka kan yang berhak mendapatkan pupuk subsidi. Kios beralasan tidak ada di e-RDKK," tutur Sutatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com