Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi, Ini Aduan yang Paling Banyak Diterima YLKI

Kompas.com - 15/01/2021, 22:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan, aduan yang diterima pihaknya paling banyak dari konsumen di sektor jasa keuangan sebesar 33 persendi masa pandemi.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan jika usaha penanggulangan pandemi COVID-19 yang ditunjang oleh teknologi dan digitalisasi menghadapi tantangan tersendiri.

"Aduan yang kami terima di jasa keuangan 33 persen, e-commerce 12,7 persen, dan telekomunikasi 8,3 persen," ujarnya dalam webinar 11th Kompas100 CEO Forum “Digitization; Catching Up with The New Era of Consumer” yang digelar virtual, Kamis (14/1/2021).

YLKI juga mencatat jika perubahan perilaku konsumen selama pandemi COVID-19 meninggalkan berbagai tantangan dan pekerjaan rumah, baik bagi pemerintah maupun para pelaku usaha. Tulus mengatakan jika berbagai pengaduan tidak hanya tentang kemampuan perusahaan dalam menyediakan pelayanan yang berkualitas.

Namun, juga tentang literasi digital dan Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) Indonesia yang masih rendah, sehingga nilai atau manfaat yang disampaikan oleh perusahaan tidak dapat diterima secara baik oleh konsumen.

Baca juga: Uni Eropa, Gigih Tolak Sawit Indonesia, Tapi Butuh Nikelnya

Dalam catatannya level IKK Indonesia masih berada di level Mampu atau skor 41,70. Sedangkan di negara maju, level sudah mencapai tahapan Berdaya dengan skor 53-67.

"Namun demikian, pengembangan infrastruktur digital dan pemberdayaan sumber daya manusia untuk meningkatkan literasi digital dan IKK sangat penting untuk dilakukan agar Indonesia dapat menghadapi masa depan yang lebih baik," tambahnya.

Selanjutnya, berbagai perubahan perilaku konsumen atau masyarakat Indonesia telah memberikan tantangan besar terhadap pemerintah dan perusahaan.

Hal ini dinilainya tidak lepas dari adopsi teknologi dan digitalisasi yang memainkan peran penting dalam menanggulangi pandemi COVID-19.

"Penanggulangan dalam berbagai sendi-sendi kehidupan masyarakat, baik dalam konteks ekonomi maupun sosial," pungkas Tulus. (Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo)

Baca juga: Mobil Asal Indonesia Kena Safeguard Filipina, Pemerintah Layangkan Keberatan

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ini aduan yang paling banyak diterima YLKI saat pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com