Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahyoo Siap Gandeng 20.000 Warteg yang Terancam Gulung ke Pasar Daring

Kompas.com - 22/01/2021, 13:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri dan CEO Wahyoo Peter Shearer mengaku akan menggandeng 20.000 warung tegaal (warteg( untuk beralih ke pemasaran secara daring.

Hal itu disampaikannya terkait kabar adanya 20.000 warteg yang terancam tutup atau gulung tikar akibat dampak pandemi covid-19.

Namun demikian pihaknya masih memastikan kebenaran angka tersebut.

Selama ini Wahyoo telah merangkul 16.000 anggota warteg bergabung dalam platform penyedia warung makanan digital.

Baca juga: Cabai Naik Rp 90.000 Per Kg, Ini Trik Pedagang Warteg agar Jualan Tetap Normal

"Jujur kami sedang menggali dari mana angka 20.000 dan siapa saja terkena imbasnya? Karena buat kami, angka tersebut penting buat kami tanggung sehingga 20.000 ini bisa mengikuti program-program kami dengan Warung Bisa," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (22/1/2021).

"Sehingga masih bisa tetap survive agar mereka bisa terus memberi makan banyak orang," lanjut Peter.

Kendati demikian, dirinya berharap jumlah 20.000 warteg yang terancam gulung tikar tersebut tidak benar.

"Kalaupun iya, saya ingin merangkul 20.000 itu bergabung dengan Wahyoo," ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM Luhur Pradjarto mengatakan, pemerintah akan bertindak bila jumlah puluhan ribu warteg ini memang terancam gulung tikar.

Baca juga: Dampak Covid-19, Omzet Warteg di Bawah 50 Persen

Hal ini mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan angka pengangguran. Terlebih adanya kebijakan pengetatan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM) hingga kini yang menurutnya faktor dari warteg-warteg memilih tak berjualan selama pandemi.

"Ini yang harus kita cermati dan harus kita bina. Saya kira seperti vokasi, nanti ini bisa diatasi. Jangan sampai ini nanti menjadi bumerang atau menambah pengangguran yang sangat luar biasa," kata Luhur.

Sebagai informasi, Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni menyebutkan, dari 40.000 warteg di Jadebotabek, kurang lebih ada 25 persen atau sekitar 20.000 warteg terkena dampak serius karena kondisi ekonomi yang memburuk selama masa pandemi.

Hal ini disebabkan omzet para pemilik warteg yang merosot dan tak mampu membayar sewa tempat usahanya sehingga memutuskan untuk tutup atau gulung tikar.

Baca juga: Bantu UMKM, Sri Mulyani Ajak Masyarakat Jajan di Warteg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com