Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Pertanian Buktikan Diri "Kebal" Corona

Kompas.com - 05/02/2021, 19:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pertanian kembali mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal IV-2020, ketika kinerja sebagian besar sektor ekonomi lainnya negatif di tengah pandemi Covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor pertanian tumbuh 2,59 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kontribusinya pada produk domestik bruto (PDB) mencapai 13,70 persen, menjadi terbesar kedua setelah industri pengolahan.

Terdapat tren kenaikan sejak awal tahun 2020, pada kuartal I pertanian tumbuh 0,01 persen, lalu tumbuh menjadi 2,20 persen di kuartal II, serta tumbuh 2,16 persen pada kuartal III.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, capaian tersebut tak lepas dari kontribusi petani dalam negeri untuk terus berproduksi di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi sepanjang tahun lalu.

"Ini karena petani tak henti berkontribusi buat ekonomi nasional," ujar Kuntoro dalam keterangannya, Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Resiliensi Bisnis: Pemikiran Desain Menuju Berkelanjutan

Ia mengatakan, pertanian banyak mengalami tantangan di tahun 2020, mulai dari permasalahan dalam produksi hingga pemasaran yang terhambat pembatasan jalur distribusi, akibat adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah.

Meski demikian, kinerja pertanian tetap terjaga hingga penghujung akhir tahun 2020. Kuntoro bilang, permasalahan pada tahun lalu akan diatasi agar tak menghambat produksi dan tetap bisa menjaga kinerja sektor pertanian.

"Kami akan terus jaga momentum ini di 2021 agar kontribusi sektor pertanian terjaga, bahkan bisa meningkat," katanya.

Adapun BPS mencatat, terdapat sejumlah fenomena yang berpengaruh terhadap kinerja positif sektor pertanian. Secara rinci, subsektor tanaman pangan tumbuh 10,47 persen dipicu peningkatan luas panen, produksi padi, jagung, dan ubi kayu, serta cuaca yang mendukung.

Subsektor hortikultura tumbuh 7,85 persen didorong kenaikan permintaan produk buah-buahan dan sayuran selama masa pandemi. Lalu tanaman perkebunan tumbuh 1,13 persen karena peningkatan produksi kelapa sawit nasional.

Perikanan tumbuh 1,06 persen ditopang peningkatan produksi dan permintaan luar negeri. Serta jasa pertanian dan perburuan yang tercatat tumbuh 3,14 persen.

Namun kontraksi terjadi pada subsektor peternakan dengan minus 1,86 persen, akibat menurunnya permintaan industri pemotongan hewan sebagai dampak pandemi Covid-19.

Selain itu, kehutanan dan penebangan kayu turut mengalami kontraksi dengan minus 5,42 persen, karena adanya penurunan realisasi pemenuhan bahan baku industri pengolahan kayu.

Baca juga: Menko Airlangga: Sinyal Pemulihan Ekonomi Sudah Terlihat...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com