Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Permodalan Petani Mandiri Gandeng Pupuk Indonesia

Kompas.com - 12/03/2021, 17:25 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bekerja sama dengan untuk menyediakan inisiatif akses permodalan kepada petani binaan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Harapannya, hal itu bisa membantu meningkatkan produktivitas dan pendapatan para petani binaan tersebut.

Untuk itu, pihak Bank Mandiri dan Pupuk Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepemahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati dan Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal.

Baca juga: Kabar Gembira, Bank Mandiri Juga Turunkan Bunga Kredit Seluruh Segmen

Menurut Indah, pihaknya akan segera menindaklanjuti MoU ini dengan melakukan perjanjian pembiayaan dengan kelompok-kelompok petani yang direkomendasikan Pupuk Indonesia, termasuk dengan badan usaha ataupun koperasi yang menjadi off taker hasil panen petani binaan.

“Kami sangat antusias dengan sinergi antar BUMN ini karena sangat strategis untuk mendukung pencapaian program ketahanan pangan pemerintah. Apalagi, kami melihat bahwa di masa pandemi ini, sektor pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi yang potensial untuk menopang perekonomian Indonesia,” kata Indah seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (12/3/2021).

Ia pun mengatakan, pembiayaan Bank Mandiri di sektor pertanian mencatatkan kenaikan pada periode tahun 2020 lalu.

Jika pada 2019, kredit sektor pertanian, perburuan dan kehutanan Bank Mandiri mencapai Rp 83,9triliun, maka volumenya bertambah 9,3 persen secara yoy menjadi Rp 91,7triliun pada akhir 2020. Khusus untuk sektor Pertanian sebesar Rp 3,8triliun pada akhir 2020.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal, menyambut baik dukungan Bank Mandiri terhadap Program Agro Solution Pupuk Indonesia ini.

Baca juga: Dirut Pupuk Indonesia Buka-bukaan Soal Permainan Pupuk Subsidi

Ia menyatakan bahwa MoU ini akan membantu petani dalam program Agro Solution dengan memberikan pemberdayaan dan pendampingan budidaya pertanian melalui penyediaan sarana produksi pertanian bagi petani, fasilitas permodalan maupun layanan produk dan jasa perbankan lainnya.

“Sekaligus pengembangan kompetensi seperti pelatihan budidaya, pendampingan, dan pembentukan klaster-klaster pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan mitra tani binaan,” ujar Gusrizal.

“Tidak hanya petani, dukungan permodalan ini juga dapat diakses oleh distributor, kios pertanian, hingga pembeli hasil panen (grain trader) dengan fasilitas permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau Non KUR, tanpa skema penjamin fasilitas kredit,” ujar Gusrizal.

Dalam MoU ini, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menjaga ketersediaan stok produk input pertanian komersil (benih, pupuk, dan pestisida) pada kios pertanian atau trader yang telah ditentukan. Sedangkan Bank Mandiri memberikan dukungan pembiayaannya.

Untuk meningkatkan partisipasi, Pupuk Indonesia dan Bank Mandiri akan bersama-sama melakukan sosialisasi, penyuluhan, serta bimbingan kepada petani atau kelompok tani, distributor, kios pertanian, dan grain trader. Serta memberikan edukasi mengenai produk keuangan dan praktik pengelolaan keuangan pertanian yang baik.

“Serta kegiatan lainnya yang dapat dikembangkan secara sinergis dan menguntungkan bagi seluruh pihak,” ujar Gusrizal.

Sebelumnya, Pupuk Indonesia juga telah menandatangani MoU dengan Perum Bulog untuk memperkuat program Agro Solution dalam hal penyerapan hasil panen untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga komoditas pangan.

Agro Solution sendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas petanian melalui penyediaan input pertanian komersil (pupuk, benih, dan pestisida), akses permodalan, kepastian pengambilan hasil panen (off taker), hingga asuransi. Pada tahun ini, Pupuk Indonesia menargetkan pelaksankaan program Agro Solution pada 50.000 hektar lahan pertanian, baik untuk tanaman padi, jagung, maupun komoditas lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com