Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Beralih ke Belanja Online, Ini yang Dilakukan Unilever Indonesia

Kompas.com - 23/03/2021, 17:48 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti mengatakan, perilaku konsumen di Indonesia telah mengalami perubahan. Hal itu disebabkan adanya pembatasan aktivitas masyarakat selama pandemi Covid-19.

Unilever Indonesia telah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi perubahan pola belanja masyarakat yang kini serba online. Contohnya lewat Unilever Home Delivery dan eksistensi yang semakin kuat di jalur e-commerce.

"Layanan ini kami buat untuk menjawab kebutuhan konsumen di tingkat profesional melalui Unilever Professional. Kami juga telah meluncuran aplikasi Sahabat Warung untuk membantu para mitra pedagang warung agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan," ujarnya dalam Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang disiarkan secara virtual, Selasa (23/3/2021).

Ira memprediksi, perilaku baru konsumen selama pandemi akan terus bertahan, bahkan setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Baca juga: Sebut Alasan Bentuk Bank Digital, Founder Bank Jago: Sekarang Kita Bersaing di Era Digital

"Pertama itu adalah di sisi gaya hidup bersih dan sehat. Kesehatan akan tetap menjadi perhatian konsumen, tidak hanya di dalam tetapi juga di luar rumah sebagai bentuk proteksi diri,"

Selain itu, konsumen dinilai akan banyak mencari cara dan produk agar tidak bosan dan terus menjaga kesehatan mental di rumah.

Konsumen juga dinilai akan menjadikan kebutuhan psikologis dan rasa aman termasuk lingkungan yang sehat dan higienis, menjadi prioritas konsumen.

"Konsumen akan semakin teliti lagi akan konsumsinya. Mereka tidak hanya mencari harga murah saja, tetapi juga value-nya," ungkapnya.

Gaya hidup serba digital selama pandemi Covid-19 juga diyakini tetap bertahan pasca-pandemi. Hal ini dinilai akan membantu konsumen untuk membeli produk secara online.

"Hal ini jugalah yang mendorong lahirnya smart opportunist. Kami melihat, social selling terutama dari media sosial akan semakin meningkat, mulai dari barang-barang yang berhubungan dengan perlindungan kesehatan, hingga makanan ataupun minuman," ucap Ira.

Baca juga: Program Biogas Rumah Masih Terkendala Pendanaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com